Beranda Daerah Bintan

Tekan Harga Ayam di Pasar, Japfa Group akan Dirikan Rumah Potong Ayam di Bintan

1
Head Of Feed Operations Sumatera PT Japfa Group, Anwar Tandiono-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa Group) melalui anak perusahaannya, PT Indojaya Agrinusa, berencana membangun rumah ayam potong pedaging di daerah Kawal Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.

Head Of Feed Operations Sumatera PT Japfa Group, Anwar Tandiono mengatakan, salah satu tujuan rumah ayam potong itu, untuk menekan harga ayam pedaging di pasar tradisional maupun modern, di wilayah Pulau Bintan.

Pasalnya, masih banyak para tengkulak mempermainkan harga ayam potong di pasar saat ini, meski Pemerintah Pusat telah menetapkan Harga Enceran Tertinggi (HET) Rp 40 ribu per kilogram (Kg).

Jika rumah potong beroperasi di Bintan, sambung Anwar, maka warga membeli ayam daging di rumah milik Japfa Group lebih murah dari harga pasar yakni, seharga Rp 25 ribu per Kg.

“Kenapa harga ayam agak mahal di pasar, karena para penjual punya mesin penggilingan ayam di pasar, yang memengaruhi biaya tambahan penjualan terhadap konsumen,” jelasnya kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, rumah potong ayam akan dibangun setelah semua unit proyek kandang peternakan ayam ras pedaging (broiler) berproduksi secara optimal 1,2 juta ekor per bulan.

Saat ini, pihaknya sedang membangun sejumlah kandang ayam di kawasan Tirta Madu, Desa Toapaya Selatan, Kelurahan Toapaya Asri, maupun di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang. Target pembangunannya tahun 2025 ini.

“Bukan hanya itu, kami juga melibatkan 21 mitra kerja dari warga Bintan sebagai peternak ayam untuk mendukung program PT Japfa Group,” tutur Anwar yang sering disapa Acai itu.

Menurutnya, proyek peternakan ayam hidup di Kecamatan Gunung Kijang, dan Kecamatan Toapaya itu, telah mendapatkan persetujuan perizinan penggunaan lahan dari Pemkab Bintan.

Baca juga:  Edaran Baru Gubernur Ansar: Tanjungpinang dan Batam Salat Idul Adha di Rumah

Mulai tahapan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang peruntukan dan manfaat proyek ayam terhadap warga maupun daerah Kabupaten Bintan.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan audiensi dengan DPRD Bintan sebanyak dua kali tentang pengembangan ayam pedaging, betelur dan bibit ayam di wilayah Kabupaten Bintan.

Saat ini, sedang proses perizinan di Pemkab Bintan di antaranya telah mendapat izin Persetujuan Bangunan Gedung (PGB) secara kolektif dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan, PUPRP maupun PMPTSP Bintan.

“Izinnya sedang proses di Pemkab Bintan. Bahkan, Pemerintah Provinsi Kepri serta Pemkab Bintan mendukung pusat proyek strategis PT Japfa Group di wilayah Bintan,” tutup Acai. (rul)

example bannerexample banner

1 KOMENTAR

  1. Pasti menimbulkan protes dari asosiasi peternak bintan dan tsnjungpinang, saatnya 2025 gulung tikar . Dilema bagi pemerintah, satu sisi harha ayam turun, satu sisi lainnya pwternak lokal menjerit karena harga pakan dan biaya ini itu meningkat sehingga tidak bisa menjual kisaran 25 ribu/kg.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini