
TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), untuk program pembangunan pada tahun 2026 mendatang, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (27/5/2025).
Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, menjelaskan, bahwa ada tiga fokus utama pembangunan yang akan dijalankan melalui program-program strategis. Yaitu di bidang sosial budaya, ekonomi, dan infrastruktur.
Untuk bidang sosial budaya, Pemprov Kepri akan memberikan bantuan pendidikan seperti beasiswa untuk siswa dan mahasiswa, SPP serta seragam gratis, dan juga layanan transportasi laut.
“Selain itu, kami juga akan memberi insentif kepada guru dan mubaligh di desa, serta membangun sekolah-sekolah baru,” kata Ansar.
Untuk bidang kesehatan, sambung Ansar, akan disediakan beasiswa bagi dokter spesialis, bantuan layanan Jamkesda, rumah singgah di Batam dan Jakarta, ambulans laut, dan peningkatan fasilitas di Rumah Sakit Provinsi.
“Tak hanya itu, kami juga mendukung kegiatan seni dan budaya melalui bantuan untuk sanggar seni dan rumah ibadah, serta memberikan insentif bagi perangkat desa, BPD, LPM, Posyandu, dan RT/RW,” ujarnya.
Selanjutnya, pada sektor ekonomi, pemerintah akan memberikan BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan dan petani. Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK).
“Tak lupa, tersedia juga pinjaman modal tanpa bunga hingga Rp40 juta untuk pelaku UMKM,” imbuhnya.
Bantuan juga mencakup fasilitas perikanan, bibit dan pupuk untuk petani, serta dukungan untuk penyelenggaraan event skala nasional dan internasional.
“Kami juga akan mempermudah proses perizinan guna menarik lebih banyak investasi,” tuturnya.
Di sektor infrastruktur, pada tahun 2026 mendatang Pemprov Kepri akan melanjutkan program Kepri Terang untuk perluasan akses listrik di pulau-pulau terpencil.
Kemudian, proyek lain yang akan dikerjakan termasuk pembangunan Monumen Tugu Bahasa Nasional, revitalisasi Pulau Penyengat, pembangunan flyover Simpang Kota Piring, rumah layak huni, kantor pemerintahan terpadu, sistem air minum, saluran drainase, dan konektivitas antar pulau.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar juga mengungkapkan, bahwa dalam lima tahun terakhir, Pemprov Kepri telah berhasil melewati berbagai tantangan pembangunan.
Namun, masih ada sejumlah masalah penting yang perlu ditangani, seperti kualitas sumber daya manusia, pengembangan ekonomi maritim, angka kemiskinan dan pengangguran.
“Kami juga masih harus menghadapi kualitas layanan publik yang belum optimal, pelestarian budaya Melayu, dampak perubahan iklim, serta pembangunan infrastruktur yang belum merata,” tutupnya. (dim)