BINTAN (HAKA) – Masyarakat di Pulau Pangkil, Bintan, masih kesulitan mendapatkan jaringan seluler, di handphone mereka.
Menurut Ketua RT 09, Desa Pangkil, Rajib, warga harus ke dermaga kapal pompong atau mendaki bukit, untuk mendapatkan sinyal.
“Kami harus ke dermaga atau bukit dulu, untuk telepon ke luar,” tuturnya.
Rajib menerangkan, masyarakat kurang mendapatkan akses jaringan telekomunikasi, lantaran wilayah itu, merupakan daerah terluar, di Kabupaten Bintan.
Bagi masyarakat yang ke Pulau Pangkil, harus menggunakan kapal, dengan waktu tempuh 30 menit sampai 45 menit, dari Tanjungpinang.
“Kalau ke sini, harus naik kapal,” jelasnya.
Rajib menerangkan, pihaknya telah mengajukan permohonan pembangunan tower kepada instansi terkait. Namun belum terealisasi.
“Kami sudah siapkan lokasinya. Saya sarankan bangun tower di atas bukit, karena sinyalnya pasti kuat,” katanya.
Ia mengharapkan, agar pemerintah dapat membangun jaringan telekomunikasi di pulau itu, untuk menunjang pelayanan publik maupun peningkatan ekonomi warga.
“Kami harap ada pembangunan tower, di sini untuk memperbaiki kualitas sinyal,” tutupnya.
Seorang warga Desa Pangkil, Bujang, menambahkan, kondisi sinyal di daerah itu, sangat buruk.
Akibatnya, masyarakat masih kesulitan mendapatkan jaringan internet selama ini.
“Kami harus mencari lokasi yang ada sinyalnya, seperti ke ujung dermaga,” sebutnya.
Bujang menambahkan, ada seorang warga kampung itu, menyediakan jaringan wifi internet. Namun, jangkauan sangat terbatas.
“Ada perorangan yang siapkan jaringan internet, tapi tidak cukup untuk warga lain,” jelasnya.
Kepala Desa Pangkil. Yahya, mengakui permasalahan jaringan telekomunikasi di daerah itu.
Pihaknya, telah mengajukan permohonan kepada Dinas Kominfo Bintan. Sebab, ada program pembangunan tower, untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Pemerintah Desa Pangkil dan warga sudah siapkan lahan. Tapi, kami tidak tahu, apa masalahnya, program tersebut belum terealisasi juga,” imbuhnya. (rul)
