TANJUNGPINANG (HAKA) – Website resmi milik SMAN 2 Tanjungpinang terkontaminasi oleh situs judi online (judol).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal ini terungkap, saat hariankepri.com mencoba mengakses situs resmi milik sekolah ini untuk memantau jadwal kegiatan sekolah.
Namun, tampilan yang muncul justru sama sekali tidak sesuai dengan fungsi situs pendidikan.
Alih-alih menampilkan informasi akademik, halaman tersebut justru berubah menjadi promosi terang-terangan, untuk situs judol bernama Misterhoki.
Dalam tampilan website ini, pengunjung langsung mendapat beragam penawaran permainan haram seperti slot, taruhan bola, judi putar roda, hingga fitur login untuk bermain.
Sejumlah siswa yang mengetahui kejadian ini mengaku kecewa dan malu. Rizky, salah satu siswa kelas 11 SMAN 2 Tanjungpinang, mengakui perasaan tidak nyaman atas masalah itu.
“Padahal ini website resmi. Selain itu, orang tua juga pasti kecewa jika ada permainan judi dalam website sekolah,” ujarnya, kepada hariankepri.com, Minggu (22/9/2025).
Ia juga menambahkan, bahwa situs tersebut seharusnya menjadi wajah digital sekolah, dan tempat para murid mencari informasi penting, bukan malah menjadi tempat promosi praktik ilegal.
“Semoga guru kami bisa meningkatkan pengawasannya terhadap website ini,” harapnya.
Dengan adanya permasalahan itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Tanjungpinang, Maryanto, mengaku sangat terkejut.
Ia menegaskan, bahwa selama ini mereka sibuk untuk mengajar para murid, sehingga tidak dapat mengetahui insiden yang terjadi di website sekolahnya.
“Tadi saya baru dapat laporan, dan langsung kita ambil tindakan untuk memperbaiki website ini,” sebutnya.
Maryanto menjelaskan, bahwa ada dua orang yang sudah mendapat tugas untuk mengurus website ini. Mereka bisa bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Ke depan, pihaknya akan melakukan pemeliharaan secara rutin sebanyak 2 atau 3 kali dalam sebulan, demi mencegah terjadinya hal serupa.
“Kami sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi, kami akan lebih serius untuk mengelola website demi mencegah judol kembali muncul,” tutupnya. (dim)