Harian Kepri

Siswa SMA 2 Tanjungpinang & SMK Putra Batam Raih Nilai UN Tertinggi se-Kepri

10 siswa peraih nilai tertinggi level SMA se-Provinsi Kepri

TANJUNGPINANG (HAKA) – Vanesa, siswa SMAN 2 Tanjungpinang, menjadi pemuncak untuk raihan nilai Ujian Nasional tingkat MA/SMA tahun ajaran 2018/2019.

Berdasarkan data yang dilansir dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri Minggu (12/5/2019), siswa program studi IPA itu meraih nilai 394.

Di posisi kedua diraih oleh Timothy Joseph Hutagaol dari SMA Swasta Cerdas Mandiri Batam, dan di posisi ke tiga diraih oleh siswa SMAN 1 Kota Tanjungpinang atas nama Erlangga Putra Aidifia dengan nilai 389,50.

Sedangkan untuk tingkat SMK nilai tertinggi UN pada tahun ini diraih oleh Jacky Lim dari SMK Swasta Putra Batam dengan nilai 385,50.

Selanjutnya diposisi ke dua diraih oleh Nardianto dari SMK Swasta Putra Batam dengan nilai 375, dan ditempat ke tiga diraih oleh Erik Firmansyah dari SMK Negeri 2, Batam dengan nilai 372.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri M Dali mengapresiasi para siswa dan guru terkait hasil yang diperoleh siswa pada UN tahun ini.

“Hasil ini merupakan bentuk kerja keras dan semangat belajar serta adanya motivasi serta dorongan dari para guru di sekolah,” katanya Minggu (12/5/2019).

10 siswa peraih nilai tertinggi level SMK se Provinsi Kepri

Untuk pengumuman kelulusan lanjutnya, akan dilaksanakan secara serentak di seluruh sekolah pada Senin (13/5/2019) besok.

“Insya Allah pengumuman pada pukul 4 sore,”sebutnya.

Ia berharap, pada saat pengumumam kelulusan nanti siswa tidak melakukan konvoi apalagi sampai mencorat-coret baju.

“Lebih baik bajunya itu disumbangkan kepada yang membutuhkan,” tukasnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat memang telah memutuskan jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2019, dimajukan pada Maret atau sebulan lebih maju dari tahun sebelumnya.

Jika tidak dimajukan, UN akan bersamaan dengan pelaksanaan puasa Ramadan.

Kala itu, sejumlah persiapan pun dilakukan untuk mendukung kebijakan baru ini. Di antaranya membuat standard operating procedure (SOP) agar UN berjalan lancar.

UN 2019 sendiri dilaksanakan serentak pada bulan ketiga atau Maret. Sedangkan pada 2018 pelaksanaan UN pada April lalu. Perubahan ini dimaksudkan untuk menghormati ibadah puasa Ramadan.

“Waktu pelaksanaan UN 2019 sedikit bergeser ke depan dibandingkan pada 2018. UN pada 2018 dimulai pada April, sedangkan UN pada 2019 dimulai pada Maret. Pergeseran ini karena menyesuaikan waktu puasa Ramadan yang diproyeksikan mulai 5 Mei 2019,” ungkap Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat meninjau pelaksanaan UN-f/istimewa-humpro kepri

Jadwal UN pertama kali akan berlangsung di jenjang SMK/MAK dan sederajat pada 25-28 Maret. Selanjutnya diikuti UN SMA/MA pada 1,2, 4, dan 8 April. Sedangkan UN Program Paket C/Ulya pada 12-16 April, dilanjutkan UN SMP/MTs pada 22-25 April. Pemerintah juga mengagendakan UN Program Paket B/Wustha pada 10-13 Mei.

Bambang menjelaskan bahwa tahun depan UN di jenjang sekolah menengah atas akan dijalankan dengan 100 persen berbasis komputer atau disebut ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Hal ini sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Target yang sama juga diterapkan pada MTS dan Paket B yang juga 100 persen UNBK. Sementara SMP ditargetkan 85 persen UNBK.

“Untuk jenjang SMA/MA, SMK, dan Paket C ditargetkan 100 persen UNBK,” jelasnya.(adv/kar/red)

Exit mobile version