26.9 C
Tanjung Pinang
Jumat, September 19, 2025
spot_img
spot_img

Setelah Lama Terhenti, 7 Ton Kerapu Kepri Kembali Diekspor ke Hongkong

BINTAN (HAKA) – Setelah tujuh bulan terhenti, ekspor ikan kerapu asal Kepulauan Riau (Kepri) akhirnya kembali bergulir. Senin (15/9/2025), Gubernur Ansar Ahmad bersama Wagub Kepri, Nyanyang Haris Pratamura melepas secara simbolis pengiriman perdana 7 ton ikan kerapu hidup tujuan Hongkong di Pulau Sirai, Kabupaten Bintan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sebanyak 3,5 ton ikan kerapu tiger, cantang, dan lumpur dari Pulau Sirai dikirim bersamaan dengan 3,5 ton kerapu asal Sedanau, Natuna. Momen ini menandai berputarnya kembali roda ekspor komoditas unggulan laut Kepri yang sempat terhenti sejak awal tahun.

Ansar menyebut, macetnya ekspor selama tujuh bulan terakhir membuat Kepri kehilangan potensi pendapatan hingga Rp3 miliar setiap bulan.

“Hari ini kita bahagia dan lega, ekspor kembali berjalan. Ini akan jadi suntikan besar bagi perekonomian daerah dan devisa negara,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Pemprov Kepri telah menyiapkan kawasan konservasi budidaya ikan seluas 2,9 juta hektare demi menjaga keberlanjutan stok laut.

Menurutnya, potensi sektor kelautan Kepri mulai dari perikanan tangkap, budidaya, hingga pengolahan sangat besar dan harus dimaksimalkan.

Kesuksesan menghidupkan kembali jalur ekspor ini, kata Ansar, merupakan hasil kerja kolektif pemerintah daerah dan pusat, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Karantina Indonesia, Kementerian Luar Negeri, hingga dukungan Kedutaan Besar Indonesia di negara tujuan.

“Ketika ada laporan ekspor tersendat, kami langsung koordinasi dengan semua pihak, dan hari ini hasilnya bisa kita saksikan,” ujarnya.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Tornanda Syaifullah mengatakan, pada 2024 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai USD5,95 miliar atau naik 5,7 persen dari tahun sebelumnya. Kepri sendiri menempati posisi kelima pengekspor kerapu terbesar di Indonesia dengan nilai ekspor USD3,88 juta atau 8,54 persen.

“Permintaan pasar internasional terhadap kerapu masih sangat kuat. Kepri punya peluang besar untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama produk perikanan dunia,” ujar Tornanda yang hadir secara virtual bersama Direktur Tindakan Karantina Ikan Barantin Akhmad Al Faraby.

Direktur Tindakan Karantina Ikan Barantin Akhmad Al Faraby pada waktu itu juga mengapresiasi kerja keras semua pihak hingga ekspor kembali berjalan. Menurutnya, ekspor ini berkat kerja keras dan komitmen dari pembudidaya, pelaku usaha, pemerintah daerah hingga pusat.

“Kami memastikan komoditas yang diekspor sehat, berkualitas, dan tahan selama perjalanan,” tegasnya.(kar)

zulfikar
zulfikar
Redaktur Pelaksana. Mulai bergabung sebagai jurnalis di hariankepri.com sejak tahun 2017. Merupakan alumni Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UMRAH. Saat ini, selain aktif meliput isu-isu lokal dan nasional, juga tercatat sebagai anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang.
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
- Iklan -spot_img

Berita Terbaru

Translate »