Harian Kepri

Senggarang, Destinasi Wisata yang Sayang Dilewatkan saat ke Tanjungpinang

Salah satu kelenteng yang dibangun pada abad ke-18 dan berusia sekitar 300 tahun yang berada di Komplek Vihara Dharma Sasana, Senggarang, Kota Tanjungpinang-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kota Tanjungpinang sudah lama dikenal, sebagai daerah yang menyimpan beragam destinasi wisata heritage.

Selain Pulau Penyengat yang namanya sudah termasyur sebagai destinasi wisata heritage, budaya Melayu di Provinsi Kepri.
Ada juga Senggarang, yang boleh disebut sebagai pusatnya wisata heritage budaya Tiongkok di Kota Tanjungpinang.

Selain masih kental dengan keberagaman budaya Tiongkok-nya. Di Senggarang juga banyak terdapat vihara-vihara, dengan arsitektur yang unik dan sudah berumur ratusan tahun.

Seperti, Komplek Vihara Dharma Sasana. Menurut Pengurus Komplek Vihara Dharma Sasana, A Hua, Komplek Vihara Dharma Sasana terdiri dari 4 bangunan yang terdiri dari bangunan Vihara Dharma Sasana yang dibangun tahun 1988.

Kemudian, Kemudian, 3 buah bangunan vihara lama, yakni Kelenteng Yuan Tiang Shang Di, Kelenteng Fu De Zheng Shen, dan Kelenteng Tian Hou Sheng Mu, yang dibangun pada abad ke-18.

Ia memperkirakan ketiga vihara yang dibangun sekitar abad ke-18 itu sudah berumur lebih dari 300 tahun dan merupakan vihara tertua di Kota Tanjungpinang.

Patung Budha dan Naga yang berada di Komplek Vihara Dharma Sasana Senggarang, Kota Tanjungpinang-f/zulfikar-hariankepri.com

Selama ini ujarnya, komplek vihara ini kerap dikunjungi oleh para turis dari Singapura dan Malaysia yang datang untuk berdoa sekaligus berwisata ke vihara tersebut.

“Biasanya Sabtu dan Minggu banyak yang datang dari Singapura dan Malaysia, dan (turis) yang menginap di Lagoi juga sering dibawa ke sini,” katanya.

Selain menawarkan keunikan arsitekturnya, suasana di komplek vihara ini yang terbilang nyaman, juga membuat banyak warga Kota Tanjungpinang menjadikan komplek ini sebagai tempat favorit untuk bersantai.

Hampir setiap petang banyak warga maupun wisatawan dari daerah lain yang bersantai di bawah rindangnya Pohon Cemara yang banyak tumbuh di depan komplek vihara tersebut.

Lokasi lain menarik dikunjungi saat di Senggarang, yakni Kelenteng Tao Sa Kong. Kelenteng ini tergolong unik, karena sebagian besar bangunannya terlilit akar Pohon Kayu Ara yang tumbuh di sekitar kelenteng tersebut.

Dilansir dari direktoriparisiwata.id, kelenteng ini dibangun sekitar tahun 1811 dan sebelumnya merupakan rumah dari seorang Kapitan Cina.

Warga Kota Tanjungpinang tengah bersantai di bawah Pohon Cemara yang berada di depan Komplek Vihara Dharma Sasana, Senggarang, Kota Tanjungpinang-f/zulfikar-hariankepri.com

Bangunan yang ada saat ini merupakan bangunan baru, sedangkan bangunan lama yang masih tersisa seperti sebagian tembok bagian depan dan dinding samping.

Plt Kadispar Kepri, Raja Hery Mohkrizal mengatakan, keunikan dan kelestarian budaya Cina di Senggarang, membuat daerah yang terletak di Kecamatan Tanjungpinang Kota itu telah ditetapkan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sebagai destinasi daya tarik wisata unggulan Provinsi Kepri.

Penetapan itu, ujarnya, tertuang dalam SK Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

Dengan segala keunikan yang dimilikinya itu, tentu sayang rasanya jika tidak singgah ke Senggarang ketika sedang berlibur ke Kota Tanjungpinang.

Untuk sampai ke Senggarang, bisa melalui akses jalur laut dan darat. Untuk jalur laut, dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Pelantar 1, Kota Tanjungpinang dengan menggunakan sampan mesin dan sekitar 30 menit.

Namun jika menggunakan kendaraan roda empat lama perjalanan yang ditempuh sekitar 30 menit jika berangkat dari Pelabuhan Sribintan Pura maupun Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.(kar)

Exit mobile version