29.3 C
Tanjung Pinang
Jumat, Oktober 3, 2025
spot_img
spot_img

Sekolah Rakyat Tanjungpinang Terapkan Pendidikan Vokasi dan Non Vokasi untuk Siswa

TANJUNGPINANG (HAKA) – Tenaga Pendidik Sekolah Rakyat Tanjungpinang, menerapkan konsep pendidikan vokasi dan non vokasi untuk siswa SD, SMP dan SMA.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tujuan pendidikan vokasi dan non vokasi itu, agar semua murid menerima pengetahuan umum, dan mempunyai keterampilan sesuai minat dan bakat mereka.

“Jadi, ketika mereka tamat sekolah dapat berdaya saing, dan membuka usaha sendiri,” ucap Kepala Sekolah Rakyat (SR) Tanjungpinang, Reni Putri.

Selain itu, pihaknya juga menerapkan konsep pembelajaran multi entry dan multi exit, bagi siswa. Sistem pendidikan itu secara fleksibel di ruang kelas.

Siswa dapat menerima serta menyelesaikan mata pelajaran kapan saja, sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar mereka.

Artinya, ketika ada seorang siswa belum menyelesaikan modul belajar, maka dia tidak mesti berbarengan dengan murid lain, ke luar ruangan kelas.

“Dia diberi kesempatan untuk menuntaskan belajar sesuai kemampuannya,” ucap Reni.

Reni menegaskan, bahwa sistem pembelajaran keluar-masuk terhadap siswa itu, tetap merujuk kurikulum merdeka nasional.

“Tapi pendekatan pembelajaran lebih mendalam lagi,” imbuhnya.

Lebih jauh Reni menjelaskan, bahwa SR juga menerapkan mata pelajaran antara Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Kami mengajarkan siswa dengan sistem terintegrasi antara mata pelajaran SMA dan SMK juga di sekolah ini,” tambahnya.

Reni mengatakan, pihaknya akan melakukan uji talen DNA setiap murid terlebih dulu, untuk mengetahui talenta keahlian masing-masing.

“Hasil ujian itu, untuk mengetahui minat dan bakat siswa. Supaya, kami fokus mengasah skill mereka dengan berbagai kegiatan nanti,” tuturnya.

Reni menambahkan, jumlah tenaga pengajar di SR saat ini sebanyak 19 guru, berasal dari wilayah Provinsi Kepri, dan daerah lain.

“Kami juga masih kekurangan guru agama, seni budaya. Kalau bahasa Inggris walaupun belum ada, tapi diganti sementara oleh guru SD yang punya basic pendidikan itu,” tutupnya. (rul)

masrun
masrun
Jurnalis. Bergabung dengan Hariankepri.com sejak 2018. Aktif sebagai anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang.
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
Seedbacklink
- Iklan -spot_img

Berita Terbaru

Translate »