TANJUNGPINANG (HAKA) – Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, turut prihatin peristiwa miris melanda warga Tanjungpinang. Yakni, tiga warga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, dalam dua pekan terakhir.
Untuk itu, Lis meminta kepada masyarakat Kota Tanjungpinang, terutama pihak keluarga, agar berperan aktif mencegah menyelesaikan permasalahan yang terjadi di internal rumah tangga maupun lingkungan keluarga masing-masing.
“Lingkungan keluarga harus peka dengan orang terdekat. Apabila melihat salah seorang keluarganya, ada gejala-gejala permasalahan psikis, gangguan kejiwaan harus segera diatasi,” ucapnya.
Lis menilai, peristiwa bunuh diri terjadi bagi individu (personal) warga yang mempunyai permasalahan kesehatan mental, maupun gangguan problematika lainnya, yang tidak menemukan solusi terbaik.
“Harusnya, sesama keluarga saling mengisi dan saling menjaga antarkeluarga terdekat,” imbuhnya.
Lis menyarankan, apabila ada persoalan psikis di dalam rumah tangga, segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog di fasilitas kesehatan yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Langkah itu merupakan upaya untuk dapat dicarikan solusi atas permasalahan yang dialami di dalam keluarga atau lingkungan warga,” tutupnya.
Adapun tiga warga yang melakukan bunuh diri. Pertama, seorang pelajar berinisial Kk di salah satu sekolah swasta Kota Tanjungpinang. Pria yang berumur 15 tahun itu, memilih gantung diri, di rumah orang tuanya, Perumahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kamis (31/7/2025).
Selanjutnya, seorang pemuda berusia 26 tahun juga ditemukan meninggal dunia, di tempat tinggalnya, Perumahan Mahkota Alam Raya, Blok Damar, Kota Tanjungpinang, Kamis (7/8/2025).
Lima hari kemudian, ada lagi yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dia adalah Yusuf Tampubolon (37), warga Perumahan Bintan Permai, Kelurahan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang. Ia meninggalkan istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku Kelas V dan Kelas II SD. (rul)




