Bogor – Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menganggap, lembaga survei yang mengeluarkan hasil poling soal pemilihan kepala daerah DKI 2017 kerap dijadikan alat propaganda.
“Mereka mau mencuci otak rakyat. Itu akal-akalan,” kata Prabowo di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1).
Prabowo mengatakan bukan rahasia bahwa banyak lembaga survei dibayar pihak tertentu untuk melakukan poling. Namun, ia menyayangkan jika hasil poling dilakukan untuk membentuk persepsi yang tidak benar.
Lembaga survei, kata Prabowo, seharusnya terbuka dan jujur mengenai pihak yang mengontrak mereka.
“Ini yang harus dibuka. Kan jelas, dia dibayar kok. Pasti dia akan bilang calon dia lebih tinggi (elektabilitasnya),” ujarnya.
Prabowo Subianto juga menganggap poling tersebut sebagai senjata politik yang dipakai oleh orang yang banyak duit. Sehingga, dia berasumsi demokrasi Indonesia mau dibeli. (tempo.co)