Beranda Headline

PPDB Kisruh, Kadisdik Cakap Itu Karena Sistem Zonasi

0
Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak memimpin rapat, saat memanggil jajaran Disdik Kepri membahas soal penerimaan siswa baru

TANJUNGPINANG (HAKA) – Karut-marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018, mendapat atensi serius dari DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dan Kepala Sekolah di Provinsi Kepri, Senin (16/7/2018) lalu.

Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak secara tegas meminta pada tahun ajaran ini, tidak ada satu orang pun siswa yang tidak sekolah.

Karena, berdasarkan amanat UUD 1945 jelas disebutkan pemerintah menjamin terselenggaranya sistem pendidikan yang baik.

“Jangan sampai satu orangpun yang tidak sekolah,” sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Dali dalam rapat itu membeberkan pemicu kekisruhan dalam PPDB tahun 2018 ini, lebih dikarenakan penerapan sistem zonasi.

“Penyebab utamanya adalah tingginya minat orangtua siswa untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah-sekolah favorit. Disatu sisi, sekolah itu memiliki keterbatasan daya tampung,” jelasnya.

Dali menyebut, ada beberapa SMA-SMA favorit yang kerap jadi bidikan orang tua dibeberapa kota yakni, SMA 1, SMA 3 SMA 5 dan SMK 1 untuk Kota Batam. SMA 1, SMA 2 dan SMK 1 di Kota Tanjungpinang.

Sementara, untuk daya tampung, SMA 1 Tanjungpinang misalnya, hanya mampu menampung 324 siswa. Padahal yang mendaftar mencapai 663 siswa. Sama halnya dengan SMA 2 di Kota Tanjungpinang.

“Adapun peminat SMA 2 Tanjungpinang mencapai 629 siswa dengan daya tampung hanya 444 bangku. Dari Batam, SMA 1 Batam hanya memiliki daya tampung 252 siswa, namun yang mendaftar mencapai 330 siswa,” paparnya.

Sebagai solusinya, pihak Diknas Provinsi Kepri telah menambah ruang kelas baru. Diknas Provinsi Kepri juga kata dia juga menambah jumlah siswa per-kelas.

“Misalnya yang hanya 36 siswa, semua kita genapkan menjadi 40 siswa per kelasnya. Memang tidak ideal, tapi mau bagaimana lagi,” sebutnya.

Baca juga:  Wapres RI dan Gubernur Kepri Bangga Produk Smartphone dari Batam

Sedangkan, untuk ruang kelas tambahan, akan menggunakan laboratorium-laboratorium yang ada. Untuk itu, Ia meminta kepada DPRD untuk menyegerakan penambahan ruang kelas baru.

“Untuk menampung, siswa tambahan ini, terpaksa menggunakan ruang laboratorium. Kondisi ini memang tidak ideal,” tambah Dali lagi.

Lebih lanjut, Dali, mengatakan bahwa secara umum daya tampung siswa di Tanjungpinang masih memadai.

Untuk Tanjungpinang, daya tampung siswa seluruhnya mencapai 2.000 siswa. Sedangkan jumlah pendaftar hanya 1763 siswa.

“Masih ada kurang 237 siswa. Bahkan ada SMA yang kekurangan siswa sampai 120 orang,” tuturnya.(kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini