TANJUNGPINANG (HAKA) – Masuknya Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) di Karimun ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025 menjadi kejutan besar.
Keputusan ini diambil setelah Presiden Prabowo Subianto menetapkan daftar PSN terbaru, melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025.
Presiden Prabowo Subianto melalui Kemenko Perekonomian, menetapkan tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) baru di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Tiga PSN tersebut adalah, Pembangunan dan pengelolaan Estuary Dam Teluk Bintan di Kabupaten Bintan.
Kemudian, pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah di Kabupaten Karimun, dan pembangunan fasilitas pemurnian bauksit di Kabupaten Lingga.
Kebijakan itu tertuang dalam Permenko Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 yang ditandatangani Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto pada 24 September 2025.
Sebelum berstatus PSN, Bandara RHA sudah lebih dulu masuk dalam 7 proyek konstruksi bandara prioritas Kemenhub tahun anggaran 2024.
Pemerintah pusat mengalokasikan Rp120 miliar untuk memperpanjang landasan pacu, dari 1.800 meter menjadi 2.000 meter.
Proyek ini merupakan inisiatif Gubernur Kepri Ansar Ahmad, yang sejak 2023 aktif melobi pemerintah pusat.
Sebagai bentuk dukungan daerah, Pemprov Kepri juga menganggarkan Rp10 miliar untuk pembebasan lahan.
Kala itu Ansar menegaskan, pengembangan Bandara RHA bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan Karimun.
Landasan yang lebih panjang memungkinkan bandara melayani pesawat berbadan besar, dan membuka peluang penerbangan langsung dari berbagai kota besar.
Dengan aksesibilitas yang lebih baik, Karimun akan semakin menarik bagi investor di kawasan Free Trade Zone (FTZ).
Selain memperkuat sektor investasi, Ansar juga menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan.
Bandara RHA akan menjadi pintu gerbang baru menuju destinasi wisata Karimun, mendorong pergerakan ekonomi daerah.
“Bandara RHA nantinya menjadi pintu gerbang wisatawan yang berlibur ke Karimun. Dampaknya akan langsung terasa bagi pelaku ekonomi lokal,” ujar Ansar. (adv)




