30.7 C
Tanjung Pinang
Minggu, November 9, 2025
spot_img

Perangi TBC, Dinkes Kepri Butuh Anggaran Rp12 Miliar untuk Skrining 650 Ribu Warga

TANJUNGPINANG (HAKA) — Pemprov Kepri meningkatkan program skrining massal penyakit tuberkulosis (TBC), untuk 650 ribu warga di tujuh kabupaten/kota.

“Langkah ini menjadi bagian dari strategi eliminasi TBC nasional tahun 2030,” ucap
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri.

Lebih lanjut Bisri mengatakan, skrining akan melibatkan seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota.

Bisri menyebut, saat ini, sebanyak 60 ribu warga telah melakukan pemeriksaan, dan 4.000 di antaranya terkonfirmasi positif TBC.

“Skrining dilakukan menggunakan X-Ray atau rontgen dada. Prosesnya cepat, hanya hitungan detik atau menit,” ujar Bisri di Tanjungpinang, Senin (6/10/2025).

Untuk menjangkau masyarakat luas, pemerintah akan menggerakkan kader TBC sebagai ujung tombak di lapangan.

Mereka akan mengarahkan warga untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat.

Selain itu, perlu juga dukungan pemerintah desa, kelurahan, dan kecamatan untuk edukasi dan mobilisasi warga.

“Kebutuhan total anggaran sekitar Rp12 miliar untuk membeli peralatan x-ray dan operasional kader TBC di seluruh Kepri,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya skrining dini untuk menekan penularan dan mencegah komplikasi serius.

TBC merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tinggi di Indonesia, mencapai 1,3 juta orang per tahun.

“Jika tidak diobati, TBC dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru, ginjal, jantung, dan otak,” jelasnya.

Menurut Bisri, seluruh pasien positif TBC di Kepri sudah mendapatkan pengobatan melalui fasilitas kesehatan pemerintah. Obat anti tuberkulosis (OAT) ini gratis dan harus wajib minum rutin selama enam bulan.

“Alhamdulillah, sebagian besar pasien sudah sembuh setelah menjalani pengobatan,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, program eliminasi TBC merupakan prioritas daerah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini instruksi Presiden. Semua kepala daerah diminta turun langsung memastikan program berjalan baik,” ujar Ansar, Jumat (3/10/2025).

Untuk mempercepat pelaksanaan, Pemprov Kepri mengalokasikan Rp5 miliar dari Belanja Tidak Terduga (BTT).

Dana tersebut untuk mendukung berbagai kegiatan eliminasi TBC di seluruh wilayah Kepri.

“Setelah konsultasi dengan Mendagri, mereka mengizinkan penggunaan BTT untuk program ini,” kata Ansar.(kar)

zulfikar
zulfikar
Redaktur Pelaksana. Mulai bergabung sebagai jurnalis di hariankepri.com sejak tahun 2017. Merupakan alumni Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UMRAH. Saat ini, selain aktif meliput isu-isu lokal dan nasional, juga tercatat sebagai anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang.
spot_img

Berita Lainnya

- Iklan -spot_img
Seedbacklink

Berita Terbaru