TANJUNGPINANG (HAKA) – Rencana pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat terus bergulir.
Pemprov Kepri kini masuk tahap penyempurnaan Detail Engineering Design (DED), sebagai fondasi awal pelaksanaan proyek tersebut.
Pemprov sendiri menggandeng PT Saranabudi Prakarsa Ripta KSO PT Mirazh Internasional Consultant untuk menyusun DED.
Dokumen teknis ini mencakup perencanaan kawasan, desain siteplan, rancangan bangunan, serta tampilan perspektif dan animasi monumen.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pihak konsultan telah memaparkan hasil awal DED monumen tersebut dalam rapat bersama, di Gedung Daerah Tanjungpinang, pekan lalu.
Dalam rapat itu hadir Balai Pelestarian Budaya Wilayah IV, tokoh masyarakat, akademisi, dan Tim Ahli Cagar Budaya Kepri.
“Saya minta Dinas PUPR dan konsultan menyempurnakan desain agar sesuai dengan harapan masyarakat dan pakar budaya,” ujarnya.
Ansar menegaskan, proses pembangunan akan mengikuti prosedur ketat, untuk mencegah hambatan seperti yang pernah terjadi pada proyek sebelumnya.
“Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu. Proyek ini harus kita jaga bersama agar tidak mengalami kegagalan seperti pembangunan yang sempat batal,” tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Ansar menyampaikan, peletakan batu pertama atau groundbreaking Monumen Bahasa Nasional pada akhir November 2025.
Pemprov Kepri kata Ansar akan mengundang Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam groundbreaking tersebut.
“Insya Allah saat groundbreaking nanti kita undang Pak Menteri,” kata Ansar, di Kantor Gubernur, Pulau Dompak, Kamis (2/10/2025).(adv)
