TANJUNGPINANG (HAKA) – Kelurahan Tanjungpinang Kota, masih menelusuri pemilik lahan seluas 2 hektare, yang saat ini menjadi Pelabuhan Kuning Pelantar Penyengat.
Lurah Tanjungpinang Kota, Febryanto menyampaikan, hal itu dilakukan, karena berdasarkan informasi dari Ketua RT setempat, lahan tersebut terindikasi milik salah seorang warga.
Informasi itu diketahui sejak sebulan yang lalu, ketika Bidang Aset DPKAD Kota Tanjungpinang akan melakukan sertifikasi terhadap lahan tersebut.
“Saat itu kami fasilitasi dan turun bersama RT/RW,” katanya kepada hariankepri.com, Selasa (10/12/2024) saat ditemui di Pelabuhan Kuala Riau.
Berdasarkan informasi itu, maka, pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran terhadap warga yang terindikasi memiliki lahan sekitar 2 hektare tersebut.
“Kami sudah cari informasi, namun pemiliknya itu sedang tidak berada di Tanjungpinang, kami akan mencari orang terdekatnya,” tuturnya.
Karena info yang diperoleh, surat tanah itu sudah ada sejak tahun 1990-an, namun ia belum bisa memastikan jenis apa surat tersebut apakah sertifikat, alashak atau lainnya.
“Kita belum lihat yang aslinya sehingga belum bisa ditentukan,” ucapnya.
Ia menegaskan, bangunan fisik Pelabuhan Kuning Pelantar Penyengat itu sudah menjadi milik Pemko Tanjungpinang, atas dasar penyerahan aset dari Kabupaten Kepri (sekarang Bintan) ke pemko sejak beberapa tahun silam.
“Yang diserahkan itu hanya fisik bangunan, tidak dilengkapi dengan surat lahan. Semoga dalam waktu dekat penelusuran kami sudah bisa ditentukan siapa pemiliknya,” ucapnya.
Menurutnya, apabila lahan tersebut bukan milik seorang warga, maka Pemko Tanjungpinang akan segera menerbitkan sertifikat, supaya pembangunannya bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah.
“Jika ternyata nanti tanah itu milik warga, maka kami akan koordinasi dengan pemiliknya untuk mengambil langkah selanjutnya,” tukasnya.(zul)
