
MAGELANG (HAKA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti sejumlah daerah yang realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya lebih kecil dibanding realisasi belanja.
Menurutnya, banyak daerah yang masih menggantungkan sumber anggaran dari dana transfer pemerintah pusat.
“Untuk itu, kita mengimbau kepala daerah untuk memiliki mindset dalam meningkatkan PAD,” ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi hariankepri.com, kemarin.
Di hadapan ratusan kepala daerah yang baru dilantik, mantan Kapolri itu mendorong mereka untuk berkreasi dan berinovasi dalam meningkatkan PAD.
Ia menegaskan bahwa peningkatan PAD akan memperkuat fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Oleh karena itu saya mau minta rekan-rekan (kepala daerah) untuk betul-betul pola pikirnya dibalik, bagaimana untuk mencari, menambah PAD,” tegasnya.
Tito menjelaskan bahwa jika PAD suatu daerah meningkat, sektor swasta di kawasan tersebut juga akan berkembang. Ia pun mengapresiasi kepala daerah yang memiliki visi dalam meningkatkan PAD karena akan berdampak pada kelancaran implementasi program dan kebijakan daerah.
“Kalau pendapatan lebih besar dari belanja, maka kita bisa berbuat banyak. Bisa buat program apa saja,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa peningkatan PAD juga berimplikasi pada suksesnya pelayanan di daerah. Sebaliknya, daerah dengan realisasi belanja yang lebih besar dibanding PAD cenderung mengalami defisit.
Oleh karena itu, ia kembali mengimbau para kepala daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota, untuk fokus pada peningkatan PAD guna memastikan keberlanjutan pembangunan dan pelayanan publik di wilayah masing-masing.(kar)