FESTIVAL Kopi Merdeka 2025 telah usai. Lima hari penuh hiruk pikuk di kawasan Kota Tua Tanjungpinang meninggalkan kesan mendalam.
Tidak hanya tentang kopi lokal yang nikmat, tetapi juga megahnya pertunjukan budaya. Seperti Kuda Kepang, Reog, hingga sambutan hangat terhadap puluhan yachter dunia.
Keberhasilan Festival Kopi Merdeka tahun ini tidak lepas dari visi kepemimpinan yang kuat dan eksekusi tim yang solid. Sosok Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, sebagai arsitek utama.
Gubernur Ansar berhasil menyinergikan dua event besar. Agenda internasional Sail to Indonesia Goes to Kepri 2025 dan festival lokal Kopi Merdeka.
Gubernur Ansar melihat festival ini bukan sekadar pameran kopi, tetapi sebagai “diplomasi budaya” dan momentum untuk memperkuat citra Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia.
Penempatan event di kawasan Kota Lama Jalan Merdeka, yang notabene adalah jantung sejarah perdagangan kota, menunjukkan pemahaman strategis dalam menggabungkan nostalgia dan pariwisata modern.
Di lapangan, peran vital diemban oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama Dinas Pariwisata Provinsi Kepri di bawah komando Kadis Pariwisata, Hasan.
Dispar Kepri menjadi ujung tombak dalam memastikan yachter dunia mendapatkan pengalaman terbaik. Mulai dari penyambutan, pengenalan budaya (Kuda Kepang dan Reog yang memukau), hingga belanja di Bazar UMKM. Kehangatan yang dirasakan para yachter, yang tampak berbaur dan ikut menari adalah cerminan dari eksekusi program yang berhasil.
Sosok yang juga memiliki peran penting dalam suksesnya festival ini yaitu, Ketua Panitia Festival Kopi Merdeka 2025, Isnaini Bayu Wibowo, yang sukses karena membawa visi revitalisasi kota lama Tanjungpinang.
Bowo panggilan akrabnya, cukup paham dengan konsep awal Festival Kopi Merdeka. Festival 5 hari ini melibatkan 122 UMKM dan padukan budaya lokal.
Kepemimpinan Bowo dinilai berhasil mengintegrasikan berbagai pihak. Pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas budaya bersatu padu.
Kolaborasi, Kata Kunci Kesuksesan
Para sosok ini telah membuktikan, bahwa kata kunci kesuksesan bukan lagi tentang ego sektoral, melainkan kolaborasi. Sinergi antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Tanjungpinang, Komunitas Kopi, pegiat UMKM, dan seniman lokal menciptakan multiplier effect yang luar biasa.
Keberhasilan festival terletak pada integrasi tiga aspek. Pertama, kopi menjadi media pemersatu. Kedua, festival mengangkat kekayaan budaya Melayu dan seni multi-etnis.
Ketiga, festival ini menjadi penggerak ekonomi riil. Sebanyak 122 pelaku UMKM berpartisipasi tahun ini.
Ketua Panitia, Isnaini Bayu Wibowo, berharap Festival Kopi Merdeka terus berlanjut. Dia menegaskan, kegiatan ini harus menjadi identitas kebanggaan masyarakat Tanjungpinang.
Festival Kopi Merdeka sukses membuktikan potensi pariwisata Kepri. Kota Tanjungpinang kini menawarkan pengalaman otentik bagi wisatawan.
Dengan masuknya Festival Kopi Merdeka ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), tantangan ke depan adalah menjaga kualitas.
Sosok-sosok di balik layar ini harus terus berinovasi. Mereka harus memastikan bahwa cita-cita Ansar Ahmad, yang menargetkan 2 juta wisman di tahun 2025 dapat tercapai, dengan Festival Kopi Merdeka sebagai salah satu mesin penggerak utamanya.
Keberhasilan ini adalah pesan tegas. Ketika kepemimpinan memiliki visi, dan tim pelaksana bekerja dengan hati, sebuah festival lokal bisa menjelma menjadi event berkelas dunia.
Sejarah Singkat: Dari Komunitas Menuju KEN
Festival ini memiliki sejarah panjang nan inspiratif. Tahun 2022, inisiator Joko Yuhono dan Komunitas Kedai Kopi (K3) menggelar acara perdana. Tujuannya sebagai trigger pemulihan ekonomi lokal. Mereka ingin menghidupkan kawasan Kota Lama yang sepi.
Pada tahun 2023, Festival Kopi Merdeka diakui secara nasional. Acara ini masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 oleh Kemenparekraf. Kopi lokal legendaris Tanjungpinang mulai dipromosikan.
Tahun 2024, pelaksanaan Festival Kopi Merdeka merupakan fase krusial dalam pertumbuhannya. Sehingga, acara ini secara resmi dilebur di bawah payung yang lebih besar, yakni, Tanjungpinang Fest 2024.
Dan di Tahun 2025: Festival Kopi Merdeka resmi berkolaborasi dengan event pariwisata bahari global. (redaksi)




