TANJUNGPINANG (HAKA) – Warga mengeluhkan maraknya aktivitas pengemis dan manusia silver di Jalan Basuki Rahmat, Kota Tanjungpinang.
Berdasarkan pantauan hariankepri.com, tampak para manusia silver ini kebanyakan adalah anak-anak dan remaja.
Mereka mengenakan celana pendek dan mengecat seluruh tubuhnya dengan warna perak.
Tidak hanya manusia silver, terdapat pula anak-anak yang mengemis meminta uang kepada pengendara.
Saat lampu lalu lintas sedang merah, mereka lalu berjalan dari satu kendaraan ke kendaraan lain. Pengendara mengaku terganggu dan merasa tidak nyaman atas kehadiran mereka.
Salah satu pengendara di Jalan Basuki Rahmat, Indra, menilai, para pengemis itu membuat pengendara merasa waspada.
“Setiap kali berhenti di lampu merah, mereka langsung mengetuk kaca mobil. Kadang mereka memaksa,” ujarnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Menurutnya, fenomena manusia silver juga ikut meresahkan. Banyak yang beratraksi tidak jelas untuk imbalan uang.
“Setelah itu, mereka menghampiri kendaraan dan meminta imbalan uang,” katanya.
Indra menegaskan, keberadaan para pengemis dan manusia silver tidak hanya mengganggu ketertiban, tapi juga membahayakan keselamatan.
“Bahaya untuk mereka sendiri dan para pengguna jalan. Aktivitas ini terjadi hampir setiap hari, terutama pada sore hari dan malam hari,” katanya.
Sementara itu, Sopian, seorang pengemudi ojek online, menyatakan, aktivitas tersebut dapat memicu kecelakaan lalu lintas.
“Kadang mereka tiba-tiba muncul di depan motor. Kalau tidak hati-hati bisa tabrakan,” ucapnya.
Ia mendesak pihak berwenang, untuk segera menertibkan para pengemis dan manusia silver tersebut.
“Semoga pemerintah tidak tinggal diam melihat kondisi yang meresahkan ini,” tutupnya. (dim)




