BINTAN (HAKA) – Calon Bupati Bintan, Alias Wello, Jumat (13/11/2020) mengunjungi kampung-kampung di Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.
Disela blusukan ini, Alias Wello menyempatkan diri untuk istirahat sejenak di salah satu kedai kopi di Jalan Trikora, tepatnya di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang.
Saat menikmati secangkir kopi dan mi instan kesukaannya, sejumlah warga sekitar datang menghampiri. Bahkan, hingga belasan orang duduk mengelilinginya.
Alhasil, mantan Bupati Lingga ini pun mengambil posisi di luar kedai kopi, untuk duduk santai dengan para warga setempat, yang mayoritas berprofesi sebagai petani tersebut.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh warga, untuk berkeluh kesah mengenai kondisi mereka, berikut persoalan yang dihadapi, namun tidak ditanggapi oleh pemerintah daerah.
Seperti yang disampaikan oleh Hendrikus, warga RW 3 RT 1 Desa Malang Rapat. Ia menyesalkan tidak adanya tanggapan bupati maupun camat, terkait paving blok dan kabel listrik yang ada arusnya, namun hanya terpasang di tiang kayu.
“Kabel itu ada arusnya, tapi dibiarkan tergeletak di tanah. Karena kami khawatir setrumnya kena ke warga, makanya untuk sementara kami pakai tiang kayu,” jelasnya.
Panjang kabelnya, sebut Hendrikus, sekitar 500 meter. Kabel itu untuk mengalirkan listrik ke kampung Teluk Dalam.
“Ke Pak Bupati dan Pak Camat sudah kami laporkan, udah hitungan tahun tak ada respon sama sekali. Begitu pun paving blok yang kami minta,” imbuhnya.
Mengetahui ada pria yang akrab disapa AWe tengah singgah ngopi, hal ini pun mereka adukan. Malah, belasan warga ini berjanji akan memilih AWe sebagai Bupati Bintan, pada 9 Desember nanti.
“Kalau bapak bisa menyelesaikan masalah ini, kami semua kompak akan memilih bapak,” ucap warga kompak.
AWe pun menyatakan siap merealisasikan permintaan warga itu, apabila dirinya dipercaya menjadi Bupati Bintan. Bahkan kebijakan itu tidak butuh waktu lama untuk menuntaskannya.
“Saya tidak mau mengulas atau mengusik pemimpin yang sekarang. Kalau penilaian saya, keluhan dan permintaan warga ini bukan hal sulit direalisasikan,” tegasnya. (fik)
