TANJUNGPINANG (HAKA) – Nilai ekspor dan impor di Provinsi Kepri meningkat sepanjang Januari 2025 hingga Juni 2025. Hal ini dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Margareta.
Ia menyampaikan, bahwa nilai ekspor Provinsi Kepri telah mencapai sebesar US$12,31 miliar, angka ini naik sebesar 26,64 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Barang ekspor utama selama periode ini adalah mesin dan peralatan listrik. Negara Singapura jadi negara tujuan ekspor terbesar, kemudian disusul oleh Amerika Serikat,” ujarnya, kepada hariankepri.com, Sabtu (2/8/2025).
Lebih lanjut ia menyebutkan, sebagian besar aktifitas dari ekspor tersebut dikirim melalui berbagai pelabuhan, diantaranya Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Kabil, dan Pelabuhan Kijang.
Sementara itu, untuk nilai impor, tercatat sebesar US$11,43 miliar atau melonjak mencapai 43,10 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yang hanya sebesar US$7,99 miliar.
“Kenaikan ini disumbang oleh impor nonmigas yang naik hampir mencapai 37 persen, dan impor migas yang melonjak hingga 90 persen,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, ia menambahkan, untuk sektor migas, komoditas impor terbesar adalah hasil minyak dengan nilai US$1,74 miliar atau sekitar 15 persen dari total impor.
“Sedangkan untuk sektor nonmigas, impor terbesar berasal dari hasil industri, dengan nilai mencapai US$9,34 miliar atau lebih dari 81 persen dari total impor kita,” tutupnya. (dim)




