Harian Kepri

Jumpa Menhub, Gubernur Ansar Usul Jalur Penerbangan Tanjungpinang-Karimun Dibuka

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad ketika melakukan pertemuan dengan Menhub Budi Karya Sumadi membahas pengembangan Bandara Karimun, di Jakarta, Kamis (2/6/2022)-f/istimewa-bkip kemenhub

JAKARTA (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengusulkan kepada Menteri Perhubungan (Menhub), agar membuka jalur penerbangan Tanjungpinang-Karimun dan Karimun-Pekanbaru.

Usul itu disampaikan, Gubernur Ansar saat melakukan pertemuan bersama Menhub Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

“Ini mengingat arus perjalanan orang sudah semakin membaik. Suatu daerah akan sulit berkembang jika akses keluar dan masuknya masih belum memadai,” katanya yang waktu itu didampingi Bupati Karimun Aunur Rafiq dan Kadiskominfo Kepri, Hasan.

Selain mengusulkan jalur penerbangan kedua daerah itu dibuka, Ansar juga melakukan pembahasan terkait pengembangan bandar udara Karimun, dan Pelabuhan Malarko di Karimun.

Dalam pertemuan itu, Ansar menyampaikan, sebagai bentuk dukungan Pemprov Kepri untuk pengembangan bandara Karimun, Pemprov Kepri telah menghibahkan anggaran Rp 10 miliar, untuk pembebasan lahan perpanjangan runway bandara tersebut.

“Saat ini panjang runway bandara karimun hanya 1.600 meter dan akan diperpanjang hingga minimal 2.000 meter,” paparnya.

Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu berharap, rencana pengembangan bandara tersebut bisa berjalan lancar. Karena, kata dia, tujuan utama dari pengembangan bandara itu, yakni, untuk meningkatkan perekonomian daerah.

“Pokoknya kita gak bakal bosan untuk terus datang ke pusat untuk menanyakan perkembangan apa yang kita minta. Ini semua agar perekonomian Kepri bisa berkembang merata dan masyarakat sejahtera,” tuturnya.

Usai menemui, Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur Ansar beserta rombongan langsung menuju ke Kantor Kemenko Perekonomian.

Di sana Gubernur Ansar diterima oleh Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo.

Kepada Wahyu, Gubernur ansar menjelaskan jika sebagai daerah yang terintegrasi dengan FTZ, Karimun sangat membutuhkan adanya fasilitas bandara yang memadai.

Sebab saat ini bandara di Karimun belum bisa disinggahi pesawat berbadan besar, sehingga perlu di perpanjang.

“Kita berharap hingga akhir 2023 nanti bandara Karimun sudah bisa disinggahi pesawat yang besar. Dengan demikian, saya yakin perekonomian akan hidup,” tuturnya.

Dalam pertemuan itu Ansar juga menyampaikan, estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan bandara tersebut sekitar Rp180 miliar.

“Saat ini dana yang ada baru terkumpul sebesar Rp120 miliar dari Kemenhub dan Rp10 miliar dari APBD Pemprov Kepri untuk pembebasan lahan,” jelasnya dalam pertemuan itu.(kar)

Exit mobile version