Beranda Daerah Bintan

Johnson Panjaitan Laporkan Dugaan Money Politics Cabup Apri Sujadi ke Bawaslu Bintan

3
Ketua Bawaslu Bintan, Febriadinata menerima berkas laporan politik uang dari Kuasa Hukum ADA, Johnson Panjaitan, di Aula Kantor Bawaslu Bintan, Km 16, Kecamatan Toapaya-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Kuasa Hukum Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Alias Wello – Dalmasri (ADA), Johnson Panjaitan, melaporkan kasus dugaan praktik uang (money politics) ke Kantor Bawaslu Bintan, Kilometer 16, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Jumat (27/11/2020) siang.

Pengacara Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia ini datang di Kantor Bawaslu Bintan, bersama Tim Hukum ADA dan beberapa saksi mata.

Kedatangan Johnson Panjaitan bersama Tim Hukum ADA diterima oleh Ketua Bawaslu Bintan, Febriadinata bersama komisioner lainnya di Aula Kantor Bawaslu.

Pengacara kondang itu, melaporkan Calon Bupati nomor urut 1, Apri Sujadi yang diduga terlibat praktik politik uang kepada warga Kijang Kota, Sabtu (21/11/2020) sore.

Cabup nomor urut 1 itu diduga kuat telah melakukan praktik uang atau bagi-bagi uang dalam amplop di Rumah Makan Bu Yanti, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur.

Kegiatan bagi-bagi uang itu, pada acara penyampaian visi misi dan deklarasi dukungan SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Bintan kepada Paslon nomor urut 1, Apri Sujadi – Robby Kurniawan.

Di tengah acara sekitar pukul 14.42 WIB hingga pukul 15.15 WIB. Seorang laki-laki yang membagikan uang itu belakangan diketahui sebagai sopir Apri Sujadi bernama Kirman.

Sopir ini, membagikan amplop putih yang berisi uang senilai Rp 200 ribu, yakni pecahan Rp 100 ribu sebanyak 2 lembar untuk diberikan kepada para pengurus/anggota SAPMA PP Kabupaten Bintan, panitia acara dan peserta acara.

Sebanyak 6 orang kelompok ibu – ibu yang berada di lantai 2, Rumah Makan tersebut, masing-masing mendapatkan amplop yang berisi uang senilai Rp 200 ribu.

Dalam momen pembagian uang itu, Meliyanti (saksi mata), sempat mengabadikan peristiwa itu secara spontan, yakni mengambil foto dengan menggunakan handphone pribadinya.

Baca juga:  KPU Tanjungpinang Pastikan Semua Lokasi TPS Sudah Terpenuhi

Atas peristiwa itu, Meliyanti sempat mendapatkan intimidasi setelah ketahuan sebagai orang mengambil foto. Namun, Meliyanti tetap kukuh melaporkan ke Bawaslu didampingi pengacara kondang nasional, Johnson Panjaitan SH.

Sekitar pukul 15.00 WIB, laporan itu telah diterima oleh Penyidik Bawaslu, melalui Ketua Bawaslu Bintan, Febriadinata.

“Kami sudah terima laporan, dan selanjutnya kami akan proses sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” ucap Fepriadinata saat menerima berkas laporan dari Pengacara Johnson Panjaitan. (rul)

3 KOMENTAR

  1. Pertarungan udah di mulai
    Yang kuat mungkinkah menang…
    Yang lemah mungkinkah kala…..
    Pada Ahir nya yang bicara.
    Sukses selalu para pendusta.

  2. sy sering dengar kawan2 sy crita, mana kasih uang lebih banyak, itu yg diplih. dan ini real loh. sy sdh cukup lumayan lama tinggal disini.
    disini sangaaat rawan untuk praktek money policy, malah sy heran kenapa gk dr dulu KPK / aparat daerah sini tenang2 aja.padahal praktek money policy sdh lama banget di daerah sini (bintan). KPK mana KPK

  3. Kalau menurut saya tidak ada cabup yang tidak money politik… Pengalaman pribadi saya rumah saya bbrp kali didatangi team sukses dari kedua kubu…. Dan keduanya memberi janji bakalan ada $$ kalau kita mau berjanji untuk memilih

Tinggalkan Balasan ke Ruminah Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini