BINTAN (HAKA) – Gerakan ketahanan pangan Muhammadiyah di Kepri semakin kuat, dengan hadirnya Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam).
Akhir pekan lalu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kepri, telah resmi mendeklarasikan Jatam ini.
Ratusan petani Muhammadiyah dari berbagai wilayah Kepri menghadiri kegiatan tersebut. Selain deklarasi, rangkain acara ini juga dengan pelatihan hidroponik.
Ketua MPM PWM Kepri, drh Iwan Berri Prima, menyampaikan apresiasi degan hadirnya Jatam ini. Ini adalah deklarasi yang pertama di Provinsi Kepri.
“Jatam siap berkolaborasi membangun negeri bersama instansi terkait,” ucapnya.
Kolaborasi ini berada di bawah pembinaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
Zulaikha, perwakilan Dinas KP2KH.Provinsi Kepri, juga memberikan apresiasi dan menilai, pelatihan hidroponik merupakan langkah cerdas.
Menurutnya, teknologi ini mampu menjawab tantangan ketahanan pangan di Kepri, apalagi mayoritas wilayah Kepri adalah lautan.
“Teknologi hidroponik menjadi salah satu solusi inovatif dalam peningkatan produktivitas pangan,” ungkapnya.
Sementara Ketua PWM Kepri, Huzaifah Dadang, menekankan pentingnya kerja sama PWM dan instansi pemerintah, dalam mengembangkan sektor pertanian.
“Kami mendorong adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU, red),” imbuhnya.
Dadang berharap, MoU ini dapat terjalin antara PWM Kepri dan Dinas KP2KH Kepri, demi meningkatkan sumber daya manusia pertanian.
“Kita juga perlu mendorong pembentukan Jatam di seluruh kabupaten dan kota di Kepri,” sebutnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian pangan umat. Pemberdayaan masyarakat tani berbasis nilai Islam berkemajuan juga menjadi tujuan. (rul)




