BINTAN (HAKA) – Institut Teknologi Bandung (ITB) menyosialisasikan platform big data analytics berbasis konservasi Mangrove, ke warga Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Kamis (23/10/2025).
Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, Meditya Wasesa menyebut, kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat, terhadap daerah (3T) ITB tahun 2025.
Ia menerangkan, platform big data analytics, untuk memantau kondisi ekosistem hutan mangrove, dan stok karbon yang terkandung di dalam hutan tersebut.
“Platform analytics itu, mendukung penyiapan komunitas, dalam menyambut era carbon trading and net zero,” tutur Meditya.
Tujuan program ini, untuk mendukung pengelolaan potensi pariwisata lokal, dengan moto penggerak swadaya masyarakat.
“Dengan menjadikan konservasi lingkungan sebagai ujung tombaknya kehidupan maupun aspek pariwisata,” tutur Meditya.
Ia berharap, Desa Pengudang dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain, di Indonesia, dalam mengembangkan pariwisata, yang mengedepankan nilai keberkelanjutan.
“Kami berharap warga Pengudang dapat meningkatkan program dengan berbagai kegiatan demi alam secara terus menerus,” imbuhnya.
Pj Kepala Desa (Kades) Pengudang, Indra Yani mengapresiasi ITB. Kegiatan itu, selain bisa menambah literasi, juga sebagai spirit bagi warga desa untuk terus berkarya.
Ia juga menyambut baik terhadap buku dari ITB tentang Desa Pengudang tersebut. Literatur itu, dapat membantu warganya untuk memperkenalkan budaya lokal.
“Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kami,” harapnya.
Ketua Kelompok Desa Sadar Wisata Mangrove Pengudang, Iwan Winarto mengapresiasi kerja sama antara Pemerintah Desa dengan ITB itu.
Iwan juga menilai buku tentang konservasi mangrove, dan UMKM di Desa Pengudang itu, dapat meningkatkan kesadaran dan daya tarik wisatawan mancanegara terhadap desa itu.
“Sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir, dan desa ini juga dikenal oleh turis asing,” tutupnya. (rul)




