Beranda Headline

HIPKI Siap Fasilitasi Investor Tiongkok Bangun Smelter Pasir Kuarsa di Indonesia

0
Ketum Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI), Ady Indra Pawennari-f/istimewa

JAKARTA (HAKA) – Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI), menyambut baik rencana sejumlah investor asal Tiongkok, untuk membangun Smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian pasir Kuarsa di Indonesia.

“Kami tetap mendukung, supaya investor tinggal menyiapkan rencana kerja dan modalnya. Kami siapkan lahan dan perizinannya,” ungkap Ketua Umum HIPKI, Ady Indra Pawenari, di Jakarta, pada Minggu (10/4/2022).

Dukungan itu, Ady sampaikan usai melakukan pertemuan dengan investor asal Tiongkok di Sekretariat HIPKI, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir mendampingi Ady dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pengawas dan Sekretaris Jenderal HIPKI, Rezki Syahrir dan Syahrul Ramadhan.

Pihaknya, kata Ady, memberikan komitmen serta kepercayaan dan rasa aman terhadap para investor pasir Kuarsa, agar melakukan investasi di sejumlah daerah di Indonesia.

“Jangan sampai mereka batal investasi karena tidak mendapatkan layanan informasi secara benar. Makanya, kami sampaikan kepada para investor, jika butuh informasi tentang pasir Kuarsa, silakan hubungi kami,” tegasnya.

Ady selaku Chief Executive Officer (CEO) PT Multi Mineral Indonesia, PT Aneka Sumberdaya Indonesia dan PT Intan Mineral Andalan ini, memiliki keyakinan serta optimistis proses hilirisasi pasir Kuarsa di Indonesia. Yakni, akan memberi manfaat yang signifikan bagi perekonomian dan pembangunan di daerah.

“Pasir kuarsa ini merupakan mineral bukan logam jenis tertentu yang seluruh pajak dan retribusinya masuk ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi, sudah pasti kontribusinya terhadap daerah cukup signifikan,” terangnya.

Contoh konkretnya menurut Ady, salah satu daerah di Indonesia, yakni Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang telah menikmati kontribusi pajak, dan retribusi daerah dari kegiatan ekspor pasir Kuarsa dalam bentuk Low Iron Silica Sand.

Baca juga:  Soal Perekrutan P3K, Wako Utamakan Honorer Dulu yang Diangkat

“Kabupaten Lingga adalah salah satu daerah yang PAD-nya tidak mengalami penurunan akibat Pandemi Covid-19. Bahkan, naik signifikan sejak Pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia pada awal tahun 2020. Ini karena ekspor kuarsa berjalan lancar,” imbuh Ady. (rul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini