Harian Kepri

Eks Kampung Vietnam, Destinasi Wisata Sejarah yang Unik di Kota Batam

Pagoda Pak Biksu, di area kuil Quan Am Tu, eks Kampung Vietnam-f/arga-hariankepri.com

BATAM (HAKA) – Pulau Galang adalah satu, dari ratusan pulau yang berada di wilayah Kota Batam. Pulau Galang juga menjadi lokasi historis kamp para pengungsi asal negara Vietnam.

Kamp yang dibangun oleh PBB di atas lahan seluas 80 hektare itu, kini menjadi salah satu wisata sejarah, yang dikelola oleh BP Batam. Hingga kini kamp tersebut dikenal sebagai Eks Kampung Vietnam, atau Ex Camp Vietnam.

Sejarah Kampung Vietnam bermula ketika Sekitar tahun 1980. Saat itu, ratusan ribu warga Vietnam selatan mengungsi ke negara lain pascaperang saudara, yang terjadi di sana.

Warga Vietnam menaiki perahu dan selama beberapa waktu terombang-ambing di Laut China Selatan tanpa tujuan jelas.

Sebagian dari warga Vietnam Selatan tersebut berhasil mencapai Indonesia, tepatnya Pulau Galang dan Tanjung Pinang. Dari sinilah, kisah Pulau Galang sebagai kamp pengungsian warga Vietnam dimulai.

Replika perahu yang digunakan para pengungsi Vietnam untuk mengarungi Laut Cina Selatan hingga tiba di Pulau Galang-f/arga-hariankepri.com

Belasan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1996, semua pengungsi Vietnam yang ada kampung tersebut berangsur pulang ke negaranya. Hingga akhirnya kampung ini kosong dan kembali tidak berpenghuni.

Kampung Vietnam dibangun pada dekade 70-an silam. Di lokasi ini tidak hanya ada barak-barak pengungsi saja. Dahulunya, banyak fasilitas-fasilitas penunjang lain seperti Rumah Sakit, Rumah Ibadah hingga komplek pemakaman. Hingga saat ini masih ada dan dijadikan sebagai salah satu destinasi di Kota Batam.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Raja Hery Mokhrijal mengatakan, karena sejarah dan keunikannya, hingga menjadi destinasi wisata, eks Kampung Vietnam pun ditetapkan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, sebagai salah satu destinasi pariwisata dan kawasan strategis pariwisata yang mampu memberikan daya tarik wisata di Provinsi Kepri.

“Salah satu yang kerap dikunjungi oleh wisatawan selain museum adalah Kuil atau pagoda, tempat suci umat Buddha, Quan Am Tu,” terangnya kepada hariankepri.com.

Ketika tim hariankepri.com menelusuri lokasi Eks Kampung Vietnam, di dalam Vihara/kuil Quan Am Tu terdapat tiga patung, salah satunya Dewi Guang Shi Pu Sha. Konon, Dewi ini mampu memberikan jodoh, keberuntungan, keharmonisan dalam rumah tangga, dan banyak lainnya.

Museum yang berisi tentang sejarah awal mulanya para pengungsi Vietnam hingga sampai dan menetap di Pulau Galang-f/arga-hariankepri.com

Tidak hanya Kuil Quan Am Tu, di Kampung Vietnam juga terdapat Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem, gereja protestan, dan musala. Di Pulau Galang juga dibangun pemakaman bernama Ngha Trang Grave.

Di lokasi Kampung Vietnam, juga dibangun museum yang berisi tentang, sejarah awal mulanya para pengungsi Vietnam hingga sampai dan menetap di Pulau Galang.

Salah satu koleksi di dalam Museum tersebut yakni, foto seribu wajah kenangan Pulau Galang. Berisi wajah para pengungsi Vietnam saat itu.

Kemudian ada juga replika perahu yang digunakan para pengungsi Vietnam untuk mengarungi Laut Cina Selatan hingga tiba di Pulau Galang.

Hingga kini, kata Hery, eks Kampung Vietnam mampu menjadi salah satu ikon wisata sejarah di Batam. “Bagi para pelancong yang menyukai sejarah, tak ada salahnya jika berkunjung ke eks Kampung Vietnam ini,” ajaknya.

Untuk menuju ke Kampung Vietnam, bisa menggunakan jalur darat melewati Jembatan Barelang. Dari Kota Batam jaraknya sekitar 65 km atau dengan waktu tempuh 1-2 jam. (arp)

Exit mobile version