BINTAN (HAKA) – Eks Agen Kapal PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), Hendri, melaporkan oknum pimpinan PT Pertamina Tanjunguban, ke KPK.
Hendri menegaskan, laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, tentang dugaan penyalahgunaan anggaran Pertamina.
“Laporannya itu pekan lalu,” kata Hendri kepada wartawan.
Ia pun meminta, agar KPK segera melakukan penyelidikan menyeluruh, atas dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di tubuh BUMN tersebut.
Dalam laporan itu, pihaknya menyertakan, adanya dugaan korupsi dana operasional perusahaan dengan nilai fantastis, mencapai miliaran rupiah.
Lalu, ada indikasi praktik penyalahgunaan anggaran pembayaran dari pihak kapal tidak sampai ke kas perusahaan.
Malah ada indikasi, pengalihan dana pembayaran itu ke rekening pribadi Junior Manager PT PPLT.
“ Sejumlah bukti kami bawa, mulai bukti foto, dokumen dan juga rekaman audio dari percakapan para pihak terlapor,” ujar Hendri.
Tidak hanya dari pihak PT PPL, Hendri juga turut melaporkan instansi pemerintah yang bertugas di pelabuhan Terminal Khusus (Tersus) Tanjunguban.
“Kami laporkan terkait layanan paspor kru kapal asing,” jelasnya.
Adapun dugaan pelanggaran yang mencakup praktik pungutan liar (pungli), dan jatah preman Rp10 juta per bulan.
Kemudian ada juga, pungutan liar melebihi PNBP terhadap kartu akses turun darat bagi kru Asing, serta dugaan pungli kepada perusahaan di Kecamatan Teluk Sebong, dan Seri Kuala Lobam.
“Kami meminta kepada Penyidik KPK segera menyelidiki,” tuturnya. (rul)
