25 C
Tanjung Pinang
Sabtu, November 15, 2025
spot_img

DPR RI Cek Lokasi Jembatan Babin, Ansar: Ini Proyek Vital untuk Perekonomian Kepri

BATAM (HAKA) – Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wagub Nyanyang, mendampingi Komisi V DPR RI meninjau lokasi Jembatan Batam-Bintan (Babin) di Batam.

Peninjauan berlangsung di Landing Point sisi Batam, Kabil, Kota Batam, Rabu (29/10) sore. Kunjungan ini memastikan kesiapan proyek strategis tersebut.

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, memimpin rombongan tersebut. Hadir juga perwakilan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian PUPR.

Saat di lokasi, rombongan Komisi V menerima paparan lengkap, yang berisi rencana teknis proyek Jembatan Batam–Bintan.

Setelah mendengarkan penjelasan tim teknis, Lasarus memberikan apresiasi. Ia menilai proyek tersebut sangat siap.

“Oke, berarti sudah semuanya lengkap ya. Tidak ada kendala lagi,” ujar Lasarus.

Sementara itu, Gubernur Ansar menegaskan Jembatan Batam-Bintan adalah proyek vital, yang harus terus diperjuangkan.

Menurut Ansar, jembatan ini berdampak besar. Ia akan mendorong pertumbuhan investasi dan ekonomi di Kepri.

“Pembangunan Jembatan Batam-Bintan langkah nyata mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan investasi,” tegas Ansar.

Proyek ini akan menghubungkan Pulau Batam, Pulau Galang, dan Pulau Bintan. Jembatan Batam-Bintan panjangnya sekitar 14,6 kilometer.

Bentangan utamanya mencapai 7,6 kilometer. Proyek ini menelan investasi Rp16 triliun hingga Rp17 triliun.

Pembangunan jembatan merupakan kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City. Proyek ini mempercepat pemerataan dan konektivitas di Kepulauan Riau.

Pada kesempatan itu, Ansar juga menjelaskan usulan Pemprov Kepri, yang meminta wilayah Batam, Bintan, dan Karimun menjadi Zona Perdagangan Bebas (FTZ).

“Kebijakan ini diharapkan memperkuat daya saing ekonomi daerah,” ujarnya.

Turut hadir dalam kunjungan ini Kepala Bappeda Kepri Aries Fhariandi dan Kepala Dinas PUPP Rodi Yantari. (adv)



 

Mega Proyek JEMBATAN BABIN

Konektivitas Darat Terpanjang di Kepulauan Riau (Batam-Bintan)

1. Data Teknis Kunci & Prediksi Awal

 

14,753

Panjang Total (KM)

 

80

Kecepatan Rencana (KM/Jam)

 

60

Clearance Kapal (Meter)

 

Cable Stayed

Bentang Utama

 

~8.106

Kendaraan/Hari (Prediksi Awal)

2. Pembagian Segmen (14,753 KM)

Mencakup 3 Pulau Utama: Batam – Tanjung Sauh – Bintan

Porsi KPBU
7,98 KM (54,1%)

Pulau Bintan $\longleftrightarrow$ Pulau Tanjung Sauh

Porsi Pemerintah (Dukungan PLO)
6,76 KM (45,9%)

Pulau Tanjung Sauh $\longleftrightarrow$ Pulau Batam

3. Struktur Pendanaan (Rp 17 T)

Skema Kontrak: DBFOMT (Design, Build, Finance, Operate, Maintain, Transfer)

 

Dukungan Konstruksi Pemerintah (APBN/PLO)

Rp 4,23 Triliun ($\approx$ 25%)

 

Dana Badan Usaha (KPBU/Swasta)

Sisa Investasi ($\approx$ 75%)

*Pendapatan utama dari *Usercharge* (Tarif Tol).

4. Garis Waktu Progres Proyek (Target)

2024 – Awal 2025

Studi Kelayakan & Survei

Target 2025

DED Final & Pengajuan APBN

Target 2026

Groundbreaking (Awal Konstruksi)

Tahun Berikutnya

Operasi Komersial (Siap Digunakan)

5. Dampak Strategis

 

Efisiensi Logistik

Menggantikan feri dengan jalur darat yang memangkas waktu dan biaya transportasi barang antar pulau secara signifikan.

 

Integrasi FTZ Regional

Mendorong Batam, Bintan, dan Karimun menjadi satu kawasan perdagangan bebas (FTZ) terintegrasi.

 

Peningkatan Investasi

Menciptakan daya tarik baru bagi investor dan sektor pariwisata di Kepulauan Riau.

 

Dimas Bona
Dimas Bona
Jurnalis hariankepri.com sejak tahun 2023. Dalam kesehariannya, aktif melakukan peliputan dan penulisan berbagai peristiwa kriminal serta isu-isu daerah yang terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Anggota aktif Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Tanjungpinang, yang menunjukkan komitmennya terhadap jurnalisme yang profesional dan independen.
spot_img

Berita Lainnya

- Iklan -spot_img
Seedbacklink

Berita Terbaru