Beranda Daerah Bintan

Dipenuhi Semak Belukar, Pasar Tani Toapaya Produk Pemkab yang Dibiarkan Terbengkalai

0
Seorang pengendara motor sedang melintas di kawasan Pasar Tani Toapaya Bintan-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Kondisi Pasar Tani Toapaya, milik Pemkab Bintan, di Kilometer (Km) 18, Jalan Lintas Barat, Kecamatan Toapaya, tidak terawat. Kelihatan terbengkalai. Area ini dibangun dan diresmikan 11 tahun silam.

Pantauan hariankepri.com, Senin (2/6/2025) siang, ada sekitar 5 bangunan di kawasan Pasar Tani itu. Setiap bangunan, terdiri dari beberapa kios berukuran 3×4 meter persegi. Semua kios itu ditinggalkan kosong.

Terlihat, area pasar rakyat itu dipenuhi semak belukar. Bahkan tanaman liar merambat ke dinding bagian belakang, serta sisi kanan-kiri bangunan. Terutama bangunan eks Kantor Sekretariat Pengurus PGRI Kabupaten Bintan.

Bukan hanya itu, sejumlah fasilitas pun rusak dan tidak berfungsi lagi. Pintu roling door, hingga plafon rusak serta atap bangunan sebagian bocor. Pintu toilet tidak ada lagi, dan terlihat lebih menyeramkan.

Di beberapa titik kawasan pasar, ditemukan bungkusan tisu antiseptik kelamin atau yang lebih familiar dengan sebutan Tisu Magic. Apakah lokasi ini jadi tempat mesum?, hanya pemerintah lah yang tahu, seperti apa kondisi pasar yang dibangun era Bupati Ansar Ahmad tersebut.

Saat dikonfirmasi Kabid Perdangangan, Dinas Koperasi UM Perindag Bintan, Setya Kurniawan, mengakui Pasar Tani simpang Toapaya, tidak dimanfaatkan lagi untuk jual beli barang dan jasa masyarakat.

“Aset Pasar Tani itu sudah diserahterimakan dari Pemerintah Kecamatan Toapaya ke Dinas Koperasi Bintan pada tahun 2023 lalu,” tutupnya kepada hariankepri.com.

Menurut Kurniawan, pihaknya merehab kembali Pasar Tani itu untuk dikelola sebagai pusat oleh-oleh, dengan segmen pasar yakni, wisatawan nasional maupun mancanegara.

Ia menerangkan pusat oleh-oleh itu, merupakan salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Bintan, Roby-Deby. Bahkan, konsep pusat oleh-oleh itu telah mempunyai dokumen kajian akademik.

Baca juga:  Polsek Binut Amankan 6 Motor Tak Bertuan yang akan Dibawa Pakai RoRo

Kurniawan menambahkan, pihaknya telah mengajukan program revitalisasi Pasar Tani itu tahun 2024 kemarin. Namun, kegiatan itu belum terealisasi tahun 2025 ini, karena efisiensi anggaran.

“Sekarang lagi efisiensi anggaran Pemkab Bintan. Semoga di tahun 2026, program rehab Pasar Tani bisa terealisasi,” tutupnya. (rul)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini