TANJUNGPINANG (HAKA) – Masyarakat Kota Tanjungpinang memberikan berbagai respon, terhadap beberapa area Taman Gurindam 12 yang akan dikelola oleh pihak swasta.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Tanggapan dari masyarakat ini muncul, saat Pemprov Kepri berencana melakukan sewa kerjasama dengan pihak swasta, pengelolaan kawasan Taman Gurindam 12 supaya dapat menghasilkan pendapatan daerah yang optimal.
Menurut Rahman, warga yang kerap berkunjung ke taman itu, mengaku, apabila kawasan Taman Gurindam 12 dikelola oleh swasta, bisa jadi kawasan ini bisa lebih baik.
“Karena pihak swasta pasti memiliki modal besar, dan mereka biasanya lebih profesional,” ungkapnya, kepada hariankepri.com, Rabu (17/9/2025).
Ia juga menilai, jika area Gurindam 12 ini diberikan pengelolaannya kepada pemerintah, pasti tidak akan banyak inovasi, berbeda dengan swasta.
“Pihak swasta, pasti mencari akal agar banyak pengunjung yang datang ke tempatnya,” sebutnya.
Langkah yang diambil oleh Pemprov Kepri ini, dinilainya sudah cukup tepat. Mengingat kawasan ini merupakan salah satu destinasi yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Tanjungpinang.
“Semua masyarakat Tanjungpinang pasti sering ke sini, dan mereka tentunya perlu hal-hal baru agar tidak bosan, jadi kalau diserahkan pengelolaannya ke swasta saya setuju,” tuturnya.
Meski demikian, warga lainnya juga turut berkomentar dengan rencana Pemprov Kepri ini. Salah satunya datang dari Mukhsin, seorang warga Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Ia menyebut, bahwa jika Taman Gurindam 12 dikelola oleh swasta, maka para pedagang UMKM kecil yang ada di sana berpotensi disingkirkan.
“Kalau swasta yang kelola, bisa-bisa yang berjualan disana itu pengusaha saja, rakyat kecil pasti tersingkir. Karena, harga sewa lapak berjualan tentu akan naik,” jelasnya.
Meski begitu, ia berharap, jika memang pemerintah merasa optimis kalau Taman Gurindam 12 akan lebih berkembang jika dikelola oleh swasta, dirinya akan mendukung rencana tersebut.
“Kalau memang yakin, saya setuju saja, karena memang kita masyarakat butuh inovasi. Jangan sampai, pihak swasta sudah kelola, kawasan ini justru jadi lebih sepi,” tutupnya. (dim)
