30.7 C
Tanjung Pinang
Minggu, November 9, 2025
spot_img

Dihadiri Dirjen PKH, Japfa Group Ekspor Lagi 28 Ribu Ekor Ayam Hidup ke Singapura

TANJUNGPINANG (HAKA) – PT Indojaya Agrinusa, kembalinmelakukan ekspor ayam hidup ke Singapura melalui Pelabuhan Sri Payung Batu 6, Kota Tanjungpinang, Senin (6/10/2025).

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, drh Agung Suganda mengatakan, pemerintah menyambut baik Japfa Group yang mengekspor ayam ke Singapura.

Kegiatan itu, kata dia, menunjukan produksi ayam hidup di Indonesia, telah memenuhi standar dari Pemerintah Singapura.

“Kita semua tahu bahwa pemerintah di negara itu, menerapkan standar ekspor sangat ketat,” ucapnya di lokasi pelabuhan.

Agung bangga, bahwa di wilayah Kabupaten Bintan telah menjadi salah satu produsen untuk mengekspor ayam hidup ke luar negeri.

Artinya, Japfa Group telah membangun ekosistem petelur serta ayam hidup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Provinsi Kepri.

“Tapi perusahaan masih kekurangan produksi telur, sehingga harus ambil dari luar daerah Kepri,” tuturnya.

Selain itu, Agung juga meminta Pemprov Kepri, agar terus mendukung semua kegiatan usaha PT Indojaya Agrinusa, di Kepri.

Ia juga meminta kepada pemerintah daerah, berkomitmen demi menjaga investasi dari pihak swasta tersebut, supaya berkelanjutan.

Salah satunya, perlindungan tata ruang. Karena ini, menyangkut persyaratan keamanan antara tempat produksi dan pemukiman warga.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, Pemda telah memfasilitasi untuk memudahkan semua perizinan dan kebutuhan investor.

Termasuk, kata Ansar, akan menyiapkan tata ruang di Bintan, sesuai dengan kebutuhan usaha Japfa Group.

Ia berharap produksi ayam tersebut, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam skala besar nantinya.

General Manager PT Indojaya Agrinusa, Anwar Tandiono mengatakan, jumlah ekspor ayam ke Singapura 28.512 ekor.

“Dengan nilai ekspor sekitar Rp1,4 miliar lebih,” imbuhnya.

Jumlah ekspor itu, kata Anwar, juga pemperhatikan keseimbangan kebutuhan masyarakat lokal, terhadap ayam ras. Sehingga, pihaknya membatasi angka seperti itu.

“Karena, saya menyadari ayam kita belum memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri. Kami tidak menjadikan mereka prioritas,” tutupnya. (rul)

masrun
masrun
Jurnalis. Bergabung dengan Hariankepri.com sejak 2018. Aktif sebagai anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang.
spot_img

Berita Lainnya

- Iklan -spot_img
Seedbacklink

Berita Terbaru