Beranda Headline

Dalam Tiga Bulan, Wilayah yang Dipimpin Rudi-Rafiq Penyumbang Inflasi Tertinggi

0

 

Kawasan Nagoya yang menjadi salah satu pusat perekonomian di Kota Batam. Batam adalah daerah penyumbang inflasi tertinggi di Kepri-f/arga-hariankepri.

TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, pada Oktober 2024 Provinsi Kepri mengalami inflasi Year on Year (yoy) sebesar 2,31 persen.

Terlihat dalam data yang dimuat di website kepri.bps.go.id, dari 7 kabupaten dan kota di Kepri, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Batam, yakni sebesar 2,48 persen, dan disusul Kabupaten Karimun 2,28 persen.

Bahkan pada pada September 2024 dan Agustus 2024, Kota Batam dan Kabupaten Karimun adalah dua daerah yang mengalami inflasi tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau.

Inflasi Kepri pada September, year on year (y-on-y) sebesar 2,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,32. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 2,76. Sedangkan Kabupaten Karimun inflasi y-on-y sebesar 2,04 persen.

Pada Agustus 2024, inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,17.

Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 2,79, terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 1,93 persen. Sedangkan Kabupaten Karimun inflasi y-on-y sebesar 2,37 persen dengan IHK sebesar 105,48.

Dari data yang ditunjukkan oleh Badan Pusat Statistik Kepri itu, dua daerah yang selalu menjadi penyumbang inflasi tinggi, di Kepri, adalah wilayah yang dipimpin oleh HM Rudi (Kota Batam, red) dan Aunur Rafiq (Karimun, red).

Diberitakan sebelumnya, Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati menuturkan, pada Oktober 2024 Indeks Harga Konsemen (IHK) di Kepri tercatat sebesar 106,38.

Adapun komoditas penyumbang inflasi y-on-y pada Oktober 2024, terbesar disumbang dari emas perhiasan sebesar 0,45 persen. Kemudian, disusul listrik sebesar 0,26 persen, tarif parkir 0,18 persen, dan beras 0,16 persen

“Selanjutnya, sigaret kretek mesin (rokok) 0,09 persen, dan sewa rumah 0,08 persen,” paparnya.

Baca juga:  Banyak Keluhan dari Masyarakat, Ombudsman Kepri Sidak PLTU Batam

Disampaikannya juga, untuk tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kepri juga mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Dia menjelaskan, inflasi itu terjadi karena kenaikan IHK dari 106,32 pada September 2024 menjadi 106,38 pada Oktober 2024.

“Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,17 persen,” pungkasnya. (fik/kar)

example banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini