TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Kota Tanjungpinang berencana menata Lapangan Pamedan Ahmad Yani menjadi Taman Lansia dan Anak.
“Langkah ini menjadi bagian dari visi “Bima Sakti” untuk mewujudkan kota yang inklusif,” ucap Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah.
Ia menyampaikan rancangan Taman Pamedan tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan kreativitas masyarakat.
“Terutama bagi anak-anak dan lansia untuk berkegiatan, bersilaturahmi, dan tetap produktif,” ucapnya.
Lis menuturkan, dari sekitar 237.430 jiwa penduduk Tanjungpinang, 11,16 persen atau 26.780 jiwa merupakan lansia, dan 24,18 persen adalah anak-anak.
“Dengan demikian, lebih dari sepertiga warga membutuhkan ruang aktivitas yang ramah dan aman,” sebutnya.
Nantinya kata Lis, area sekitar 1,3 hektare di jantung kota itu akan ada lintasan jogging berbahan karet sintetis, lapangan mini soccer, arena bermain anak, rumah kreatif lansia, gazebo, musholla, dan plaza publik.
“Nanti tata letak taman susunannya secara inklusif dengan jalur pedestrian ramah kursi roda, area teduh dengan pohon peneduh, serta zona bermain aman bagi anak-anak,” paparnya.
Lis menegaskan, meskipun anggaran terbatas, bukan berarti inovasi berhenti. Taman ini menjadi simbol penghargaan bagi orang tua dan generasi penerus.
“Nanti di taman, anak-anak dapat menikmati berbagai wahana seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, hingga dinding panjat mini yang aman dengan alas karet,” ungkapnya.
Lebih lanjut Lis mengatakan, pembangunan taman lansia dan anak ini rencananya membutuhkan biaya sekitar Rp10 miliar, yang targetnya masuk dalam APBD Murni 2026.
“Kami juga tengah menjajaki dukungan dari APBN dan program CSR perusahaan untuk melengkapi fasilitas bermain anak,” tukasnya. (rul)




