TANJUNGPINANG (HAKA) – Bank BTN Cabang Tanjungpinang menyosialisasikan program unggulannya kepada pelaku UMKM.
Bank ini menawarkan program Kredit Program Perumahan (KPP), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 6 persen per tahun.
Kepala BTN Cabang Tanjungpinang, Eddy Prabudi menyebut, program unggulan membuka peluang bagi UMKM untuk memiliki lapak usaha sendiri.
“Program ini sangat bermanfaat untuk para pelaku UMKM,” ujarnya, kepada hariankepri.com, Rabu (29/10/2035).
Eddy mencontohkan, UMKM dengan pendapatan tinggi bisa memanfaatkan KPP untuk membeli kios seharga Rp250 juta.
Batas pinjaman dari program KPP senilai Rp500 juta. Ia menilai, kondisi ini akan menggairahkan perekonomian masyarakat.
BTN menjamin, pihaknya segera membantu pelaku UMKM yang melihat kios potensial dan ingin membelinya.
“Nanti kami hitung dari usaha lama mereka, dan potensi ke depannya,” tambahnya.
Sementara itu, Komisaris Independen BTN, Petra Machreza Paloh, mengatakan, BTN telah melaksanakan sosialisasi serupa ke beberapa provinsi lainnya.
“Tujuannya agar masyarakat lebih sadar, ada institusi keuangan resmi bisa membantu mereka dari segi permodalan,” ungkapnya.
Petra juga secara khusus memberi peringatan keras kepada para pelaku UMKM di Kota Tanjungpinang.
“Memang kita ketahui, pinjol sangat luar biasa marak saat ini,” bebernya.
Menurutnya, banyak pelaku UMKM menggunakan pinjol karena prosesnya yang mudah.
“Perlu diketahui juga kalau resikonya cukup berat,” tegasnya.
Pihaknya memulai program unggulan ini sejak Juli 2025, dan akan berkelanjutan hingga beberapa tahun ke depan.
Masyarakat yang ingin memanfaatkan program tersebut busa langsung datang ke kantor BTN di Bintan Center.
Pembina Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) Tanjungpinang, Rahma, menyambut baik inisiatif dari BTN tersebut.
Ia menyatakan, program ini merupakan kesempatan yang luar biasa, khususnya saat kondisi ekonomi seperti saat ini.
“UMKM sangat membutuhkan dukungan permodalan dan tempat jualan,” ucapnya.
Ada satu program yang ia rasa cukup positif, seperti pelaku UMKM yang masih menyewa kios tapi bisa membelinya jika memungkinkan. (dim)




