
TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemprov Kepri terus mendorong pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, dengan memindahkan rencana pembangunan Sekolah Rakyat dari Kota Tanjungpinang ke Kabupaten Bintan.
Kepala Dinas Sosial (Kadisos) Provinsi Kepri, Burhanudin, menyebut keputusan ini diambil untuk memastikan distribusi fasilitas pendidikan lebih merata.
“Awalnya Sekolah Rakyat direncanakan di Pulau Dompak, Tanjungpinang, namun karena Pemkot Tanjungpinang juga mengusulkan lokasi di Senggarang, kami alihkan ke Bintan yang belum memiliki Sekolah Rakyat,” katanya, kepada hariankepri.com, Jumat (2/5/2025).
Pemprov Kepri saat ini telah mengusulkan tiga Sekolah Rakyat kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI, yang tersebar di Tanjungpinang, Bintan, dan Natuna.
Menurutnya, usulan tersebut sudah diterima dan dibahas di tingkat pusat. Ia optimis seluruh usulan bisa disetujui. “Semoga tahun 2025 atau 2026 pembangunannya bisa dimulai,” jelasnya.
Nantinya sambung dia, proyek ini akan dibiayai penuh oleh APBN melalui Kementerian PUPR, sementara pemerintah daerah bertugas menyiapkan lahan.
Dijelaskannya juga, Sekolah Rakyat dirancang untuk membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera, termasuk mereka yang putus sekolah di jenjang SD, SMP, dan SMA. Dengan sistem berasrama (boarding school), fasilitas ini akan mampu menampung sekitar 1.000 siswa dari ketiga lokasi.
“Operasional sekolah akan dikelola oleh Kemensos, dan tenaga pendidiknya direkrut oleh Kemendikdasmen sebagai pegawai pusat,” pungkasnya.(kar)