TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyambut kunjungan Tim dari Country Coordinating Mechanism (CCM) Indonesia.
Tim CCM datang untuk melakukan monitoring dan evaluasi program penanggulangan AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan Malaria (ATM).
Ketua TWG RSSH CCM Indonesia, drg Wahyu Sultiadi, menjelaskan, FOV memastikan program hibah Global Fund berjalan efektif, transparan, dan berkelanjutan di daerah.
Hingga saat ini, Indonesia telah menerima bantuan Global Fund selama kurang lebih 22 tahun.
“Saat ini, program memasuki fase evaluasi ronde ketujuh,” sebutnya.
Wahyu menyampaikan, Kepri memiliki peran strategis. Hal ini karena wilayah kepulauan ini memiliki aktivitas pariwisata dan perbatasan yang tinggi.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi atas dukungan CCM Indonesia.
Dia menegaskan, sektor kesehatan menjadi kunci utama mewujudkan Indonesia Emas 2045, selain pendidikan dan ekonomi.
“Sudah menjadi komitmen kita bahwa tahun 2045 Indonesia harus mewujudkan Indonesia Emas,” kata Gubernur Ansar.
Berdasarkan data 2025, Provinsi Kepri mencatat setidaknya ada 249 kasus AIDS, 5.298 kasus TBC dan 379 kasus malaria.
Gubernur Ansar berharap CCM Indonesia terus mendampingi, agar Kepri memiliki sistem kesehatan yang tangguh dan berdaya saing.
“Penanganan ketiga penyakit ini memerlukan kerja sama lintas sektor dan dukungan pemerintah pusat,” pungkasnya. (dim)




