Beranda Ekonomi Bisnis

Ahmad Nurudin, Karyawan yang Dirumahkan Karena Covid, Kini Jadi Pengusaha

0

“Alhamdulillah, dari uang itulah saya bisa membayar tunggakan uang kos dan untuk
keperluan sehari-hari. Jujur terharu juga saya, ternyata perusahaan masih ingat dengan kami yang sudah dirumahkan,” sebutnya.

Ketika itu, ia pun mulai berpikir untuk memanfaatkan uang BSU itu sebagai modal usaha.

Sampai pada suatu ketika, saat ia menghadiri pernikahan saudaranya di tanah kelahirannya, Ahmad seperti mendapat ilham untuk keluar dari keterpurukannya saat itu.

Ketika itu secara tak sengaja, ia melihat para nelayan sedang menyalai (mengasapi) ikan tamban.

Sejak saat itu, langsung terlintas dipikirannya, jika usaha ikan tamban salai itu bisa menjadi peluang ekonomi yang sangat menjanjikan di tengah pandemi Covid-19.

“Waktu itu dipikiran saya, di sinikan (Tanjungpinang) masih jarang ada orang yang jual atau buat ikan tamban salai. Jadi saya pun iseng-isenglah waktu itu bawa 200 ekor ke Tanjungpinang. Lalu saya coba tawarkan melalui facebook, satu bungkus isi 10 ekor harganya Rp 10 ribu. Eh, rupanya banyak yang mau beli. Tidak sampai satu hari langsung habis,” tuturnya sembari tersenyum.

Merasa ada prospek yang cukup menjanjikan, ia pun memberanikan diri dengan memesan 300 ekor ikan tamban salai dari nelayan di kampungnya.

Ia pun membungkus dengan rapi tamban
salai itu, kemudian diposting lagi di facebook dengan kali ini diberi nama Tamban Salai PokPek.

“Tidak ada makna khusus dari nama yang dicantumkan itu. Biar orang gampang ingat aja,” ucapnya.

Sekedar informasi, ikan tamban salai merupakan kuliner tradisional asal Dabo Singkep, Kabupaten Lingga yang memiliki aroma dan rasa yang khas.

Kekhasan ikan tamban salai asal Dabo Singkep ini, karena ikan tamban yang digunakan ikan tamban segar yang diasapi dengan sabut kelapa.

Baca juga:  Ciptaan Putra Daerah, Aplikasi Transportasi EaZY Hadir di Bintan

Biasanya, ikan tamban salai diolah menjadi gulai asam yang menjadi lauk utama nasi dagang, Atau dapat juga diolah dengan cara digoreng dengan dicampur cabai merah, maupun cabai hijau.

Diluar dugaannya, tak lama setelah ia mem-posting, akun WhatsApp-nya penuh dengan notifikasi dari konsumen yang ingin membeli Tamban Salai PokPek.

Alhasil, 300 ekor ikan tamban salai yang ia pesan sehari sebelumnya, langsung ludes terjual hanya dalam waktu satu hari.

Ahmad pun semakin memantapkan hati, meneguhkan semangat untuk fokus menjalankan usaha barunya itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini