BINTAN (HAKA) – Sekdakab Bintan, Ronny Kartika, Pemkab Bintan menilai ada potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru di sektor kepelabuhan.
Untuk itu, kata Ronny, pihaknya menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama stakeholder, dan pihak akademisi, di Kantor Bupati Bintan, Selasa (7/10/2025).
Forum itu, merupakan langkah untuk merumuskan metodologi, tentang penyusunan regulasi potensi PAD di sektor tersebut.
Ronny menyebut, ada beberapa titik pelabuhan yang pemanfaatannya oleh Pemkab Bintan, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Salah satunya, kata Ronny, yakni, eks pelabuhan PT Antam, di Kijang, Kecamatan Bintan Timur.
“Pak Bupati sudah komunikasikan dengan pihak perusahaan, apakah lewat pinjam pakai atau take over,” jelas Ronny.
Lebih lanjut ia menerangkan, pihaknya bersama instansi terkait mengidentifikasi semua aset pelabuhan untuk bisa dikelola secara optimal.
“Kita susun mekanismenya sesuai regulasi yang berlaku,” tutur Ronny, saat pimpin rapat FGD itu.
Selain itu kata Ronny, Bintan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tahun 2014, tentang kepelabuhanan. Ini merupakan, salah satu dasar penyusunan aturan mengenai sektor tersebut.
“Untuk selanjutnya, bisa membuka jalan dalam mengelola pintu pendapatan baru.
Lebih lanjut, Ronny mengatakan, forum diskusi tersebut, merencanakan berdirinya BUMD baru, untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Bahkan, Pemkab Bintan telah melakukan studi referensi ke salah satu BUMD, di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Yakni, badan usaha daerah Banten itu, sukses mengelola sektor kepelabuhan melalui item kapal pandu.
“Hasilnya, memberi income luar biasa bagi Pemko Cilegon,” terangnya.
Selain itu, Ronny menyarankan perlunya penyesuaian terhadap pelabuhan penumpang maupun dermaga bongkar muat barang, di wilayah Bintan.
Ia berharap kepada peserta FGD dapat melahirkan formulasi awal, tentang rencana jangka pendek hingga jangka panjang.
Artinya, setiap langkah yang akan dilakukan telah dipetakan, dengan matang serta mempunyai target di setiap prosesnya,” tutupnya. (rul)
