KARIMUN (HAKA) – Ada dugaan, belasan siswa SMP Negeri 2 Karimun mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (28/6/9/2025)
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Akibatnya, para siswa dan siswi SMPN Karimun itu sempat mendapat perawatan di puskesmas setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut sampel sedang dalam penelitian oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam.
“Sejauh ini penyebab pastinya belum bisa pasti. Hasil uji laboratorium kemungkinan baru keluar dalam beberapa hari ke depan,” ujar Bisri, Jumat (26/9/2025).
Lebih lanjut kata Bisri, usai kejadian, para siswa yang menjadi korban telah mendapat izin pulang dari dokter.
“Sejak sore sudah boleh pulang. Kondisi mereka membaik,” sebutnya.
Kasus ini memantik perhatian Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Ia menegaskan, setiap dapur penyedia MBG atau SPPG wajib memiliki ahli gizi dan tim pengawas kebersihan makanan.
“Aspek higienitas menjadi perhatian utama. Itu yang selalu saya tekankan saat meninjau dapur SPPG,” kata Ansar.
Demikian pula pengalaman Ansar saat meninjau dapur SPPG di Karimun bersama Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura. Saat itu ia melihat seekor lalat masuk ke area dapur.
“Langsung saya tegur. Tidak boleh ada lalat di dapur. Pintu SPPG wajib pakai tutup kawat kasa,” tegasnya.
Menurutnya, hal kecil seperti itu sangat menentukan keamanan makanan. Kalau lalat saja bisa masuk, anak-anak bisa terancam kesehatannya.
“Oleh karena itu, saya selalu ingatkan standar kebersihan kepada semua pengelola SPPG,” tambah Ansar.
Untuk itu, ia berharap seluruh penyelenggara SPPG mematuhi prosedur penyajian MBG sesuai aturan. Dengan begitu, distribusi makanan tetap lancar dan aman bagi siswa.(kar)