
BINTAN (HAKA) – Investor akan membangun proyek strategis nasional (PSN), Estuari DAM Teluk Bintan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun 2025 ini, dengan anggaran mencapai Rp14 triliun.
Menyikapi rencana pembangunan itu, Bupati Bintan Roby Kurniawan, telah memanggil dua perusahaan konsorsium, mempresentasekan maksud dan tujuan rencana pembangunan Estuari DAM di Teluk Bintan tersebut.
Artinya, Pemkab Bintan dan masyarakat perlu mengetahui pembangunan mega proyek nasional itu secara detail. Khawatirnya, akan merugikan warga Bintan imbas dari pembangunan estuari itu.
“Kita sudah minta perencanaannya seperti apa? kan kita ingin tau, apakah ada dampak nya atau tidak. Bagaimana kajiannya, ini harus lengkap,” terang Roby kepada wartawan.
Menurut Roby, permintaan perencanaan SPAM itu telah ia utarakan kepada investor kedua perusahaan itu, saat mereka bertemu di Kementerian PUPR, beberapa waktu lalu.
Namun, pihak investor itu belum memberikan dokumen rencana proyek itu, dengan alasan mereka masih melakukan kajian teknis secara mendalam tentang pembangunan Estuari DAM di Teluk Bintan itu.
“Dengan alasan bahwa, pihak perusahaan sedang membuat grand design ulang dari rencana awal pembangunan DAM Busung, beberapa tahun lalu,” terangnya.
Roby berharap agar pelaksanaan kegiatan proyek nasional itu lebih transparan. Selain itu, kedua perusahaan serta instansi terkait dapat mensosialisasikan rencana pembangunan Estuary DAM Teluk Bintan itu.
“Kita harus duduk bersama seperti apa investasi rencana proyek PSN itu? di Teluk Bintan. Setelah itu, kita putuskan bersma masyarakat,” tutupnya. (rul)