TANJUNGPINANG (HAKA) — Pemprov Kepri menargetkan, groundbreaking pembangunan Monumen Bahasa Nasional Pulau Penyengat, Tanjungpinang, pada akhir November 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, agenda tersebut akan menghadirkan Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon.
“Insya Allah saat groundbreaking nanti kita undang Pak Menteri Kebudayaan,” ujar Ansar, kepada hariankepri.com, di Kantor Gubernur Kepri, Kamis (2/10/2025) petang.
Menjelang hari pelaksanaan, Pemprov akan menggencarkan dialog dengan berbagai pihak, menyerap masukan terkait pembangunan monumen.
“Jumat malam (3/10/2025), kita mengundang para tokoh dan orang tua di Gedung Daerah untuk meminta saran,” jelasnya.
Pada pertemuan itu, konsultan perancang akan mempresentasikan desain monumen secara detail, termasuk perhitungan anggarannya.
“Soal alokasi anggaran, biar konsultannya yang menyampaikan langsung,” kata Ansar.
Ansar menjelaskan, lokasi pembangunan tidak jauh dari bekas monumen lama, namun posisinya sedikit lebih tinggi.
“Pondasi lama sudah tidak bisa dipakai, jadi kita bangun yang baru,” terangnya.
Sebelumnya, Pemprov Kepri telah memastikan alokasi anggaran tahun 2026 untuk menyusun Detail Engineering Design (DED) Monumen Bahasa Nasional.
“Tahun depan kita mulai mendesain Monumen Bahasa Indonesia di Penyengat,” ujar Ansar, Jumat (19/9/2025).
Monumen setinggi 60 meter ini akan memiliki fasilitas museum dan lift panoramik yang memungkinkan pengunjung, menikmati pemandangan Kota Tanjungpinang dari ketinggian.
“Lift ini kita siapkan agar masyarakat bisa melihat wilayah Kota Tanjungpinang lebih luas,” ujar Ansar.
Ia menegaskan, pembangunan monumen bertujuan memperkuat posisi Pulau Penyengat sebagai tempat lahirnya Bahasa Indonesia.
“Pulau Penyengat telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini dengan menyumbang lahirnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” tegasnya.(kar)