TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, peringatan Hari Jadi Kepri tidak boleh sekadar seremoni tahunan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, setiap momen HUT harus menjadi ajang refleksi, evaluasi, dan doa bersama untuk masa depan daerah.
“Kita berharap di tahun-tahun berikutnya, Provinsi Kepri semakin baik,” kata Ansar dalam Tasyakuran HUT ke-23 Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (24/9/2025) malam.
Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura menambahkan, Hari Jadi ke-23 harus menjadi semangat baru bagi masyarakat menjaga persatuan dan memperkuat pembangunan daerah.
“Hari ini kita berdoa agar Kepri senantiasa mendapat keberkahan, dan jauh dari musibah, serta masyarakatnya semakin sejahtera,” ujarnya.
Tasyakuran tersebut menutup rangkaian HUT ke-23 Kepri yang berlangsung sejak pagi di Gedung Daerah, Tanjungpinang.
Gubernur Ansar dalam sambutannya sebagai inspektur upacara dalam upacara peringatan HUT ke-23 Kepri, memaparkan sejumlah capaian pembangunan Kepri.
Seperti, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 mencapai 7,14 persen, menjadi peringkat ketiga tertinggi nasional dan tertinggi di Sumatera.
Angka kemiskinan turun menjadi 4,44 persen, terendah di Sumatera. Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik ke 79,89 poin, tertinggi di Sumatera.
“Semua capaian ini adalah buah kerja bersama,” tegasnya.
Setelah upacara, kegiatannya adalah ziarah, tabur bunga, dan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti, Tanjungpinang.
Paripurna istimewa DPRD menjadi tanda momentum peringatan HUT ke-23 Kepri. Dalam pidatonya, Wagub Nyanyang menyoroti kebangkitan ekonomi Kepri pasca-pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan ini mulai berdampak pada penurunan pengangguran terbuka, lapangan kerja terbuka lebih luas, dan daya saing meningkat,” ungkapnya.(kar)