BINTAN (HAKA) – Beberapa pedagang di Kantin SDN 06, Kecamatan Seri Kuala Lobam (SKL), Kabupaten Bintan, tidak lagi berjualan nasi, karena imbas program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar di sekolah tersebut.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah seorang pedagang nasi liwet di sekolah itu, Romi mengaku, dirinya merasakan dampak penurunan daya beli dari warga di lingkungan pendidikan itu.
Karena, kata dia, semua murid telah mengkonsumsi makan minum gratis, dari program Pemerintah Pusat tersebut.
“Anak-anak sekolah sudah makan siang gratis mulai beberapa hari ini,” ucap Romi.
Awalnya, Romi, memperoleh hasil dagangan nasi liwet sebesar Rp60 per hari. Namun, pembeli semakin sepi, sejak masuk MBG di sekolah.
Akhirnya, ia memutuskan mengganti menu jualan ke makanan ringan seperti kue, sosis bakar, dan minuman.
“Tapi, tetap saja pembeli berkurang,” imbuhnya.
Radiah selaku pedagang di kantin sekolah itu, mengutarakan, permasalahan yang sama. Bahwa, ia berjualan nasi, dan bubur sumsum ke kalangan siswa.
Bahkan, Radiah mengaku, membawa 20 porsi nasi, 15 porsi bubur seharga Rp2 ribu per item, habis terjual, selama ini. Tapi semenjak, MBG masuk sekolah itu, otomatis sepi.
“Kalau dulu, anak-anak nyari nasi, dan bubur, tapi tidak lalu lagi sekarang. Karena, semua siswa sudah dapat MBG,” terangnya.
Kini, Radiah, beralih dagangan kue. Namun, tetap saja penghasilan tidak seperti dulu lagi.
“Dari penghasilan Rp100 ribu per hari, menjadi puluhan ribu saja,” tutupnya.
Radiah menyarankan kepada pemerintah, agar memikirkan penghasilan para pedagang kantin sekolah itu.
“Kami cuma berharap dari perhatian pemerintah. Semoga ada solusi pedagang seperti kami ini,” imbuhnya.
Salah seorang siswa SDN 06 SKL, Adi (nama samaran), mengaku tidak membawa bekal, dan uang jajan lagi dari rumah.
“Saya sudah dapat makan siang gratis di sekolah. Jadi, saya tak lagi beli jajanan di sini,” ujarnya. (rul)