Herri Pendiri Kopiway: Mundur dari Kerja Pemerintahan, Kini Beromzet Puluhan Juta Per Bulan

TANJUNGPINANG (HAKA) – Di balik aroma kopi yang menjadi minuman favorit masyarakat Kota Tanjungpinang, tersimpan kisah seorang mantan pegawai pemerintahan yang berani mengambil resiko besar demi masa depannya.

Dia adalah Herri Wijaya, seorang pendiri Kopiway, yang kini menjelma menjadi salah satu pelaku usaha kopi lokal tersukses di kota Tanjungpinang.

Herri tak memulai karirnya di dunia bisnis. Justru sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai tenaga kesehatan di RSUD Tanjungpinang dengan gaji hanya sekitar Rp 1,7 juta per bulan.

Jumlah penghasilan tersebut, menurutnya, sangat jauh dari kata cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya, terlebih lagi setelah ia menjadi seorang ayah.

“Saat anak saya butuh susu, saya hanya mampu memberinya teh. Itu momen paling menyakitkan buat saya sebagai seorang ayah,” kenang ayah dari dua orang anak ini, kepada hariankepri.com.

Pada tahun 2019, di tengah tekanan ekonomi dan beban batin, Herri membuat keputusan besar dengan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang perawat.

Sebuah langkah yang dianggapnya nekat, tapi menjadi titik awal perubahan hidupnya hingga saat ini. Setelah berhenti, Herri lalu mencoba peruntungan sebagai seorang streamer dari game PUBG Mobile pada tahun 2020 hingga tahun 2023.

“Saya dapat kontrak waktu itu, sampai saya banyak dikenal oleh orang karena game ini. Cukup banyak yang berubah di kehidupan saya sejak saat itu,” kenangnya.

Meski tak mudah, dari dunia digital itulah Herri belajar tentang pemasaran, membangun komunitas, hingga manajemen waktu. Selama 3 tahun, ia hidup dari penghasilan streaming sambil perlahan memikirkan bagaimana membangun usaha yang menjanjikan ke depannya.

Kembali pada tahun 2021. Saat itu ekonomi sedang dalam masa pemulihan pasca pandem Covid-19, Herri memutuskan untuk membuka sebuah kafe kecil di Jalan Pramuka.

Misinya sederhana saat itu. Yakni menciptakan lapangan kerja sambil mengembangkan keterampilan yang ia pelajari selama menjadi seorang streamer.

“Saya tak ingin bangkit sendirian. Kalau saya bisa buka usaha, kenapa tidak sekaligus tarik orang-orang untuk ikut tumbuh,” katanya.

Kemudian, Herri juga sempat pindah ke Jakarta bersama keluarga kecilnya untuk memperluas karir yang sedang ia tekuni saat itu. Namun, kerasnya kultur kehidupan di sana membuatnya merasa kurang nyaman.

“Saya setahun saja di sana, faktor keluarga juga, orang tua saya tidak ada yang jaga di rumah. Jadi, saya memilih kembali ke Kota Tanjungpinang, dengan membawa modal paling berharga, yaitu ilmu dan pengalaman,” sebutnya.

Seiring berjalannya waktu, penghasilan yang Herri dapatkan dari menjadi seorang streamer semakin menurun. Hingga akhirnya, Herri membuat sebuah langkah besar pada September 2024.

Lahirlah usaha barunya yang bernama Kopiway. Nama Kopiway sendiri dipilihnya, karena memiliki beberapa makna dalam berbagai bahasa, terutama bahasa Melayu yang sering digunakan di daerah Provinsi Kepri.

“Saya buka Kopiway ini juga karena keresahan saya saat berkunjung ke Tepilaut, tidak ada yang jual kopi enak disana waktu itu. Makanya, saya langsung kepikiran untuk buka penjualan kopi namun dengan konsep yang modern seperti di daerah luar,” terangnya.

Dengan berbekal satu unit gerobak listrik dan satu varian rasa kopi susu seharga Rp 10 ribu, Herri merekrut seorang pekerja dan mulai menjajakan kopi di pinggir jalan. Namun hal mengejutkan terjadi, dalam satu jam pertama saja, 100 gelas kopi terjual habis.

“Waktu itu cuma ada satu rasa, tapi antusias masyarakat luar biasa. Saya kaget dan bersyukur sampai saat ini sudah bisa laku 1.000 gelas kopi dalam sehari,” ucap pria berambut tipis ini.

Hanya dalam waktu setahun, Kopiway telah berkembang dengan pesat. Kini, Herri mengelola lima gerobak kopi yang tersebar di lima titik strategis, di antaranya di wilayah Tepilaut, Jalan Bandara, Jalan Pemuda, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Raja Haji Fisabilillah.

“Saya juga buka outlet di Jalan Sumatera, di outlet ini saya mengolah semua bahan untuk pembuatan kopi,” sambungnya.

Saat ini, Kopiway telah memiliki enam varian rasa dengan harga yang bervariasi, para penikmat kopi dapat membeli varian rasa kopi ini dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Adapun varian rasa yang ditawarkan yaitu kopi susu, kopi susu gula aren, matcha latte, americano, cokelat, dan butterscotch.

Selain itu, yang tak kalah membanggakan, Herri kini telah sukses mempekerjakan sebanyak 30 orang karyawan yang merupakan asli anak dari Provinsi Kepri.

“Saya juga akan buka outlet baru di depan Hotel CK Tanjungpinang beberapa bulan ke depan, ada banyak daerah luar juga yang menawarkan franchise. Ini sebuah capaian yang tak pernah saya bayangkan,” lanjutnya.

Menurut Herri, salah satu kunci dalam kesuksesannya adalah tidak pernah gengsi untuk memulai dari bawah dan selalu mau belajar. Ia juga selalu menekankan kepada seluruh karyawannya, bahwa tidak ada kata terlambat jika ingin memulai untuk mencapai kesuksesan.

“Dari kecil saya diajarkan mandiri. Waktu sekolah saya nggak punya HP atau motor, tapi saya nggak pernah malu. Yang penting saya punya tujuan,” ucap pria yang kerap disapa Mimin ini.

Kini, dari seorang perawat dengan gaji pas-pasan, Herri Wijaya menjadi bukti bahwa dengan tekad dan keberanian mengambil langkah berbeda, siapa pun bisa mengubah jalan hidupnya.

“Saya harap anak-anak di Provinsi Kepri ini mampu bersaing di dunia bisnis dan tidak kalah dengan orang dari luar. Kita harus buktikan, bahwa anak Kepri ini punya potensi untuk jadi orang yang sukses,” tutupnya. (dim)