TANJUNGPINANG (HAKA) – Sebanyak 30 siswa di Provinsi Kepri, menjadi korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri menyebutkan, 17 kasus terjadi di Batam dan 13 kasus di Karimun.
Kepala Dinkes Kepri, M Bisri, menegaskan kasus ini murni akibat konsumsi makanan MBG.
“Memang sumbernya dari MBG. Tapi jenis makanannya masih penelitian, apakah dari nasi atau sayurnya,” ujarnya, kepada hariankepri.com, Kamis (2/10/2025).
Bisri menyampaikan, atas kejadian ini, pihaknya melakukan pemberhentian sementara dua SPPG yang menyalurkan makanan penyebab keracunan itu.
“Setop sampai benar-benar clear,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Kepri mewajibkan seluruh SPPG mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Bagi SPPG yang sudah beroperasi namun belum memiliki SLHS, mereka masih boleh berjalan dengan pengawasan ketat Dinkes di kabupaten/kota.
“Sedangkan untuk SPPG yang belum beroperasi, wajib punya SLHS dulu sebelum jalan,” jelas Bisri.
Ia menegaskan, kasus keracunan ini menjadi peringatan agar penyedia makanan sekolah tidak abai terhadap standar higienis.
“Kita harap kejadian ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.(kar)