TANJUNGPINANG (HAKA) – Beberapa bulan lalu, untuk mengatasi inflasi, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menerbitkan edaran melalui Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, yang isinya meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Tanjungpinang, agar bisa mengubah pola makan sementara, yang sebelumnya mengkonsumsi ikan air laut menjadi konsumsi ikan air tawar.
Namun, mengingat musim utara sudah hampir habis, masyarakat dan terutama untuk ASN Tanjungpinang bisa kembali normal untuk mengkonsumsi ikan air laut.
“Nelayan sudah lancar untuk turun ke laut mencari ikan, dan tidak takut dengan angin maupun gelombang lagi, sehingga hasil perikananpun bisa berlimpah dan tentunya harga ikanpun menjadi stabil,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono, kemarin.
Ia menyampaikan, jika sudah masuk musim timur ini, maka komoditas komoditas terutama perikanan itu sudah banjir di pasaran.
“Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pun juga harganya cenderung stabil untuk saat ini,” imbuhnya.
Stabilnya harga hasil perikanan itu, juga dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Stabilisasi Harga dan Ekspor Impor Disperdagin Kota Tanjungpinang, Anik Murtiani.
Ia mengatakan, untuk harga ikan yang ada di pasar Tanjungpinang sudah mengalami penurunan semua.
“Ikan kembung sudah turun Rp 5 ribu, sedangkan Sotong dari harga Rp 150 ribu menjadi Rp 130 ribu, Udang Besar dari Rp 60 ribu turun Rp 40 ribu,” katanya, Jumat (16/3/2018) akhir pekan lalu.
Menurutnya, turunnya harga harga ikan yang ada di pasar Tanjungpinang itu, sudah berjalan 4 hari yang lalu.
“Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, harga ikan sudah turun drastis,” tutupnya. (zul)
