Beranda Daerah Bintan

Puluhan Massa Datangi BP Kawasan Bintan Pertanyakan Soal Impor PT MIPI

0
Suasana dialog antara BP Kawasan Bintan dengan Gempar, Kamis (6/2/2020)-f/andy-hariankepri.com

BINTAN(HAKA) – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Muda Terpelajar (Gempar), mendatangi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Bintan, Km 16, Kamis (6/2/2020).

Tujuan kedatangan massa itu, untuk menuntut penuntasan permasalahan izin impor PT MIPI yang diterbitkan oleh BP Kawasan Bintan.

Mereka disambut langsung oleh Kepala BP Kawasan Bintan Saleh Umar, beserta jajaran yang mengajak massa untuk berdialog.

Dalam dialog, salah satu Staf BP Kawasan Bintan, Helen menyebutkan bahwa dasar pihaknya mengeluarkan izin impor ke PT MIPI, karena perusahaan itu telah melengkapi seluruh berkas yang dipersyaratkan. Berkas itu katanya, diinput melalui Online Single Submission (OSS).

“Sistem itu langsung di pusat, kami hanya memberi izin sesuai dengan persyaratan yang telah dipenuhi oleh PT MIPI,” jelasnya.

Fandi koordinator aksi, ketika itu menyebut, jika tujuan kedatangan pihaknya untuk meminta penjelasan soal pengawasan impor PT MIPI bukan prosedur penerbitan izin perusahaan tersebut.

Pasalnya kata Fandi, sesuai dengan Permendagri No 75 tahun 2018 pasal 7 Setiap importir hanya dapat memiliki satu jenis Angka Pengenal Importir (API) 1.

“Namun PT MIPI memiliki API 2,” katanya.

Kepala BP Kawasan Bintan Saleh Umar ketika itu mengatakan, adapun bentuk pengawasan telah dilakukan oleh pihaknya yakni dengan turun langsung ke lapangan. Ia pun mengklaim selama ini pihaknya juga telah mendapatkan beberapa temuan dari hasil pengawasan pihaknya tersebut.

“Semalam kami turun, sudah mendapatkan beberapa temuan,” ucapnya tanpa merinci temuan yang dimaksud.

Ia menegaskan, jika dalam pengawasan itu ada pelanggaran yang dilakukan oleh PT MIPI, pihaknya pun akan mencabut izin impor perusahaan tersebut.

“Namun jika pelanggaran itu terjadi diwilayah FTZ,” katanya.

Namun, penjelasan tersebut tak membuat massa Gempar puas. Dialog pun sempat berlangsung panas. Akhirnya, massa dari Gempar pun memilih untuk walk out (wo).

Baca juga:  Data BPS: Indeks Kebahagiaan dan IPM Tinggi, Warga Puas Pembangunan di Kepri

“Jawaban yang diberikan BP Kawasan Bintan ini terlalu ngawur dan melebar,” ujar Fandi menyampaikan alasannya wo dari dialog tersebut.(ndi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini