Beranda Headline

Nyaleg Jadi Ajang Cari Pekerjaan, Begini Penilaian Pengamat

0
Pengamat Politik UMRAH Kepri, DR Suradji M.Si

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilu tahun 2019 ini seakan menjadi peluang tersendiri, bagi sebagian orang untuk mengadu nasibnya di panggung politik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) beberapa waktu lalu merilis, pada Pileg tahun 2019 ini diprediksi ada sekitar 3.920 orang di Provinsi Kepri, yang bakal bersaing untuk duduk sebagai wakil rakyat di DPRD kabupaten/kota se Provinsi Kepri dan DPRD Provinsi Kepri.

Jumlah tersebut, berdasarkan asumsi jika seluruh partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 ini, mengisi kouta 100 persen bakal calon legislatif (bacaleg) untuk bersaing di Pileg 2019.

Pengamat Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kepri, Suradji justru menyebut, kondisi ini tidak secara otomatis membuat Pileg 2019 ini seolah-olah sebagai pembukaan lowongan besar-besaran.

“Sebenarnya kalau diistilahkan dengan lowongan kerja menurut saya kurang tepat. Meskipun sebenarnya hal itu benar adanya, tapi itu hanya untuk sebagian kecil saja,” ujarnya, Kamis (12/7/2018).

Alasannya kata dia, akan ada persaingan yang cukup keras antara politisi yang baru terjun ke panggung politik dengan politisi yang sudah duduk sebagai wakil rakyat.

Sehingga peluang antara politisi baru maupun petahana peluangnya 50:50. Bahkan Dosen Fisip Umrah ini menilai, justru peluang petahana dalam Pileg 2019 ini cukup besar, untuk kembali duduk sebagai wakil rakyat.

“Karena mereka (petahana) sudah punya massa dan jaringan. Tapi kita juga tidak bisa menafikkan jika caleg baru peluangnya juga ada,” sebutnya.

Namun, sudah sepantasnyalah kata dia baik caleg baru maupun petahana di Pileg pada pesta demokrasi tahun 2019 ini dapat merubah mindset jika tujuan mereka duduk sebagai wakil rakyat bukan untuk merubah hidup. Tapi lebih kepada pengabdian dan pelayanan untuk masyarakat khususnya yang menjadi konstituennya.

Baca juga:  Panglima Kogabwilhan I Laksdya I Nyoman Gede Ariawan Borong Juara Menembak

“Menurut saya sudah saatnya pola pikir jika menjadi wakil rakyat untuk merubah nasib itu dapat dipikir kembali. Menjadi wakil rakyat ini harus dimaknai sebagai bentuk pengabdian. Kita harap mereka dapat meluruskan niat politiknya,” pungkasnya.(kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini