TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Tanjungpinang mencatat, kasus kekerasan anak selama tiga tahun terakhir tidak mengalami peningkatan, juga tidak ada penurunan.
Hal ini terlihat dari jumlah kasus kekerasan tehadap anak di tahun 2017 sebanyak 75 kasus, lalu pada tahun 2016 sebanyak 75 kasus, dan di tahun 2015 juga 75 kasus.
“Sedikit aneh, tak tau juga kok bisa sama jumlah kasus anak,” kata Ahmad Yani, Kepala Dinas P3APM Kota Tanjungpinang, kemarin.
Ia menyampaikan, dari jumlah kasus tersebut, yang paling banyak adalah kasus perkosaan, lalu disusul dengan kasus pelecahan seksual.
Dengan banyaknya jumlah kasus ini, dirinya mengimbau kepada orang tua agar bisa mengawasi anaknya.
“Perketat aturan main anaknya, dan jangan sering dibiarkan keluar di malam hari,” ucapnya.
Sedangkan untuk anak-anak sendiri, lanjutnya, harus terus waspada, jangan pernah mau diajak pergi sama orang yang tidak dikenal.
Sementara itu, lanjut Yani, untuk kasus kekerasan terhadap perempuan ditahun 2017 sebanyak 53 kasus, pada 2016 sebanyak 56 kasus, dan tahun 2015 sebanyak 75 kasus.
“Alhamdulillah, untuk kasus kekerasan terhadap perempuan setiap tahun semakin menurun. Kasus ini didominasi karena masalah ekonomi,” terangnya.(zul)
