Beranda Nasional

Mata Hari, Perempuan Mata-mata Terhebat dalam Sejarah

0
mata hari mata-mata perempuan terhebat

TEWASNYA kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, memunculkan nama Siti Aisyah sebagai salah satu yang diduga pelakunya. Selain itu, perempuan asal Indonesia itu diduga juga menjadi mata-mata Korea Utara. Benarkah? Proses penyelidikan polisi Malaysia yang nanti akan mengungkapnya.

Bicara soal perempuan menjadi mata-mata, jauh sebelum nama Siti Aisyah ada perempuan lain yang sangat terkenal sebagai mata-mata. Perempuan itu berasal dari Belanda bernama Margaretha Zelle, dan dia pernah lama tinggal di Indonesia. Dia dikenal dan populer dengan sebutan Mata Hari. Berikut sebagian kecil dari kisah perempuan mata-mata terhebat ini.

***

Mata Hari, tak hanya tinggal di Indonesia saja, dia juga belajar tarian-tarian lokal. Wanita Belanda ini kemudian terjun dalam dunia spionase semasa Perang Dunia Pertama. Kerja-kerja intelijen ia lakukan lewat pekerjaannya sebagai penari erotis. Daya pikatnya yang memukau membuat ia dijuluki sebagai “The Greatest Woman Spy.”

Mata Hari lahir di Leeuwarden, Belanda. Ia adalah anak sulung dari empat bersaudara. Ayahnya, Adam Zelle adalah pengusaha minyak yang sempat sukses tetapi kemudian mengalami kebangkrutan pada 1889. Ayahnya dan ibunya, Antje van der Meulen kemudian bercerai. Dua tahun setelah ibunya meninggal dunia, ayahnya menikah lagi di Amsterdam pada 9 Februari 1893.

World Heritage Encyclopedia menjelaskan, pada saat Zelle berusia 18 tahun, ia mencoba peruntungan ke Hindia Belanda saat melihat iklan di koran yang menyebutkan, tentara KNIL Belanda, Kapten Rudolf MacLeod yang hendak bertugas di Hindia Belanda (Indonesia) sedang mencari seorang istri. Ia kemudian menikah dengan kapten tersebut pada 11 Juli 1895 dan membawanya ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Mereka kemudian menjalani kehidupan di Malang, Jawa Timur dengan menggunakan kapal SS Prinses Amalia pada 1897, kapal yang sama saat dipakai Eugene Dubois berlayar ke Hindia Belanda pada 1887 sebelumnya. Di sini, mereka dikaruniai dua anak, Norman-John MacLeod dan Louise Jeanne MacLeod.

Baca juga:  Penanganan Covid-Terbaik di Sumatera, Ansar Terima Penghargaan dari Jokowi

Kehidupan rumah tangga Zelle tidak berakhir bahagia. Zelle mendapati suaminya yang terpaut usia 20 tahun lebih tua menjadi seorang pemabuk berat. Suaminya juga memiliki banyak selir dan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Zelle kemudian diketahui menjalin hubungan dengan perwira Belanda lain bernama van Rheedes.

Pada periode inilah, Zelle mulai belajar tradisi lokal secara intensif dan suka mengenakan kebaya. Berikutnya, dia bergabung bersama sanggar tari lokal dan mengikuti dramatari Jawa. Pada 1897, ia mendapat nama panggung dari bahasa Melayu, Mata Hari yang berarti matahari terbit. Encyclopedia Britannica juga menyebutkan, selain di Jawa, Zelle juga pernah tinggal di Sumatera.

***

Zelle memulai karier sebagai pemain sirkus saat memutuskan untuk pindah ke Paris pada 1903. Saat itu, ia menggunakan nama Lady MacLeod. Sembari menyambung penghasilan untuk penghidupan, ia juga berpose sebagai model artis.

Zelle menjadi terkenal karena tarian eksotisnya yang terinspirasi dari pelatih tari dari Hindia Belanda. Ia sezaman dengan tarian yang dibawakan Isadora Duncan dan Ruth St. Denis, dua tokoh penting dalam tarian modern abad ke-20 yang memadukan budaya Asia dan Mesir.

Pada 1905, Zelle diundang untuk menari oleh Emile Guimet, pemilik sebuah museum seni oriental. Guimet mendorong Zelle untuk mengadopsi nama panggung yang lebih menggugah dan menarik dibanding Lady Gresha McLeod dan kemudian memilih nama Mata Hari yang pernah ia dapat saat di Indonesia.

Penampilan itu sekaligus menjadi titik balik popularitas Mata Hari. Penonton banyak yang terpikat oleh sensasi yang dibawanya.

History Channel menyebutkan, semasa tur keliling Eropa dengan sajian tariannya, ia menceritakan kisah bagaimana ia dilahirkan di sebuah kuil suci di India dan belajar tarian kuno dari seorang pendeta Hindu yang kemudian memberinya nama Mata Hari. Terlepas bahwa itu hanya kemasan pertunjukan selama berada di rumah-rumah opera dari Rusia hingga Prancis.

Baca juga:  Ini Daftar Orang Terkaya Se-Indonesia, Kapan Ya.. Orang Kepri Masuk Daftar?

Dalam perjalanannya kemudian dia sekaligus menjadi seorang pelacur yang terkenal. Pecahnya Perang Dunia Pertama justru menambah jam terbangnya bersama para perwira militer berpangkat tinggi, pejabat pemerintahan dan diplomat dari berbagai negara.

***

Dengan menggunakan identitas warga Belanda, Mata Hari mampu melintasi batas-batas negara dengan bebas karena Belanda pada saat Perang Dunia Pertama bersikap netral. Untuk menghindari medan perang langsung, dia melakukan perjalanan antara Perancis dan Belanda melalui Spanyol dan Inggris.

Kedekatan Mata Hari dengan para petinggi setempat juga membawanya kepada tawaran menjadi agen rahasia untuk Perancis. The Guardian menyebutkan pada tahun 1915, dia meminta izin untuk mengunjungi kekasihnya, Kapten Vladimir Maslow, seorang pilot asal Rusia yang bekerja untuk Perancis di sebuah rumah sakit di Den Haag. Pejabat Perancis memfasilitasi keberangkatannya dengan imbalan perjanjian untuk memata-matai Jerman.

***

Pada Februari 1917, pihak berwenang Perancis menangkap Mata Hari karena aksi spionase. Mata Hari dijebloskan di penjara St. Lazare di Paris. Ia dituduh bertanggung jawab atas kematian ribuan tentara karena mengungkap rincian senjata dari pihak sekutu Perancis.

Menurut biography.com, beberapa sejarawan percaya bahwa Jerman menduga Mata Hari adalah mata-mata Perancis dan kemudian menjebaknya dengan sengaja menggunakan pesan palsu yang melabelinya sebagai mata-mata Jerman. Sehingga Perancis tentu saja percaya bahwa ia sebenarnya agen ganda Jerman. Hal ini membuahkan hasil dengan dijebloskannya Mata Hari ke penjara hingga berujung putusan hukuman mati.

Selama interogasi panjang yang dilakukan Kapten Pierre Bouchardon, seorang jaksa militer, Mata Hari yang telah menjalani kehidupan palsu justru melanjutkan memberikan kecerobohan dan fakta tentang keberadaan dan aktivitasnya.

Ia juga membuat pengakuan yang mengejutkan dengan mengatakan seorang dipomat Jerman pernah membayarnya dengan 20.000 franc untuk mengumpulkan data intelijen perjalanannya yang sering ke Paris. Tapi dia bersumpah kepada penyelidik bahwa dia tidak pernah benar-benar memenuhi tawaran tersebut dan selalu tetap setia kepada Perancis.

Baca juga:  Atribut Putih Abu-abu, Jadi Momen Indah Kemeriahan Reuni Perak SMANSA Subang

Ia juga mengaku hanya pernah menerima kompensasi uang ketika Jerman mengganti barang-barangnya yang hilang di kereta saat penjaga perbatasan Jerman mengganggunya.

“Seorang pelacur, saya akui itu. Seorang mata-mata (untuk Jerman), saya tidak pernah!” kata Mata Hari kepada jaksa.

Ketika Mata Hari mengakui bahwa seorang perwira Jerman membayarnya untuk layanan seksual, jaksa perancis menggambarkannya itu sebagai uang spionase.

99 tahun yang lalu, mengenakan jas biru dan bertopi, Mata Hari datang ke tempat eksekusi pada 15 Oktober 1917 bersama menteri dan dua biarawati. Ia mendatangi tempat duduk eksekusi yang telah disebutkan, membuang penutup mata dan memberikan tanda cium jarak jauh kepada tentara eksekutor. Mata Hari meninggal di depan regu tembak.

Misteri terus melingkupi kehidupan Mata Hari dan dugaan sebagai agen ganda. Kisahnya telah menjadi legenda yang masih mengungkit rasa ingin tahu. Kisah hidupnya telah melahirkan banyak biografi dan penggambaran sinematik melalui film Mata Hari tahun 1931 yang dibintangi oleh Greta Garbo seorang penari dan pelacur yang memerankan Mata Hari dan Ramon Novarro sebagai Letnan Alexis Rosanoff.

Fries Museum di Leeuwarden, Belanda, memamerkan “Mata Hari Room”. Termasuk dalam pameran tersebut adalah dua dari scrapbooks pribadinya dan karpet bordir oriental dengan jejak tari kipasnya. Terletak di kota asal Mata Hari, museum ini terkenal untuk penelitian mengenai kehidupan dan karier warga Leeuwarden yang terkenal di dunia ini. (red/tirto.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini